JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menerima sejumlah laporan dari pelaku UMKM yang gulung tikar. Hal ini dikarenakan tidak bisa bersaing harga dengan produk impor yang dijual murah di platform e-commerce dan socio-commerce salah satunya di TikTok Shop.
Direktur Bisnis dan Pemasaran Smesco Indonesia Wientor Rah Mada menyatakan bahwa, salah satu pelaku UMKM yang menyampaikan keluhan adalah UMKM kategori konveksi sweater.
"Yang masuk ke kami yang bangkrut itu adalah UMKM kategori konveksi sweater karena tidak bisa bersaing harga, pure karena harga," ujar Wientor saat ditemui di Kantor KemenkopUKM, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Menurutnya saat ini sudah ada 70 lebih pelaku UMKM yang berani untuk menyuarakan hal tersebut dan mengaku terdampak oleh barang impor dengan harga murah.
Wientor menyebut satu-satunya solusi agar para pelaku UMKM tidak terdampak adalah dengan menghentikan barang impor dijual di platform e-commerce ataupun socio-commerce.
"Solusi yang paling bagus adalah TikTok menyetop produk impor udah titik lah. Coba lihat deh TikTok Shop, dibuka aja gitu, sweater aja Rp20.000 sweater Rp15.000, di mana kita bisa bersaing, itu udah mati. Udah jelas-jelas dia (pelaku UMKM) ngomong saya nggak bisa bersaing lagi harga segitu, mati bisnis saya," tegasnya.
Maka itu dia mengajak semua pihak untuk fokus pada produk UMKM agar bisa bertahan dan bersaing di tengah gempuran produk impor yang dijual murah.
"Kita fokus di situ kita tidak usah ngomongin cross border ini segala macam gimana caranya biar produk UMKM bisa bersaing udah itu aja," ucapnya.
(Taufik Fajar)