Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menteri Teten Tak Hadir Pertemuan dengan TikTok soal Project S, Ini Alasannya

Ikhsan Permana , Jurnalis-Rabu, 26 Juli 2023 |17:19 WIB
Menteri Teten Tak Hadir Pertemuan dengan TikTok soal Project S, Ini Alasannya
MenkopUKM Teten Masduki. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki tidak hadir saat TikTok Indonesia berkunjung ke Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) untuk berdiskusi terkait sejumlah isu perdagangan di socio-commerce termasuk masalah Project S.

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari menjelaskan alasan tidak hadirnya Menteri Teten dalam pertemuan tersebut. Menurutnya sejak awal yang mengundang TikTok bukanlah MenkopUKM, melainkan Asisten Deputi (Asdep) UKM.

"Yang mengundang Pak Asdep UKM jadi memang menugaskan kami," kata Fiki kepada awak media di KemenkopUKM, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Namun dia menyebut, ada keinginan dari pihak TikTok Indonesia untuk bertatap muka langsung dengan Menteri Teten. Dia menyebut pihaknya saat inj masih menunggu surat yang akan diajukan oleh TikTok.

"Ada komunikasi dari pihak TikTok ingin bertemu dengan pak menteri (Teten Masduki) kami masih tunggu juga suratnya," sebutnya.

Sementara Menteri Teten disebutkan tengah menghadiri agenda lain yang sudah dijadwalkan sebelumnya.

"Pak Teten memang punya agenda sendiri hari ini memang tidak teragendakan di acara ini sejak awal," ungkap Fiki.

Di sisi lain, jajaran direksi TikTok juga tidak ada yang hadir. Perwakilan TikTok yang hadir adalah Head of Communication TikTok Indonesia Anggini Setiawan.

"Betul tadi yang ada di sini adalah saya, kemudian dengan Mas Wahid Head of Goverment Relation dan sejumlah tim komunikasi dan goevrment relation,” papar Head of Communications TikTok Indonesia Anggini," papar anggini.

Dalam pertemuan dengan Kemenkop UKM, TikTok menegaskan bahwa tidak ada rencana untuk meluncurkan Project S di Indonesia.

"Kami sampaikan juga kami tidak punya niatan untuk menciptakan produk e-commerce sendiri atau untuk menjadi whole seller (Project S) yang akan berkompetisi dengan para penjual lokal di Indonesia," kata Anggini.

Dia menambahkan, pihaknya juga memutuskan untuk tidak membuka bisnis cross border atau bisnis lintas batas di Indonesia demi melindungi porduk UMKM.

"Tidak benar bahwa kami akan meluncurkan inisiatif lintas batas Indonesia dan kami senang sekali akhirnya hari ini hal tersebut bisa kami sampaikan langsung kepada Kementerian Koperasi dan UKM," ujarnya.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement