Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Berawal dari Usaha Keluarga Bangkrut, Pemuda Ini Sukses Bisnis Kerajinan Kulit hingga Diekspor ke 3 Negara

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 07 Agustus 2023 |10:59 WIB
Berawal dari Usaha Keluarga Bangkrut, Pemuda Ini Sukses Bisnis Kerajinan Kulit hingga Diekspor ke 3 Negara
Kisah pemuda sukses bangun bisnis kerajinan kulit. (Foto: MPI)
A
A
A

Galuh akhirnya mencoba membeli dalam jumlah besar di Pasar Besar Kota Malang.

Dari produk yang dibelinya itu ia lantas mencoba menjualkan kembali dibantu beberapa rekannya. Hasilnya perlahan tapi pasti produk kerajinan kulit yang dia pasarkan mulai mendapat segmentasi konsumen.

 BACA JUGA:

Puncaknya ketika Galuh beralih marketplace sehingga membuat kepercayaan konsumen kian meningkat.

Apalagi di marketplace baru tersebut, penggunanya disebut lebih banyak. Hal ini membuat produknya jauh lebih mudah laku hingga puluhan produk seharinya.

Saat itu dia belum menggunakan brand sendiri, dan hanya numpang brand ke salah satu brand fashion ternama di Indonesia.

Akibatnya, ketika produknya sudah mulai naik, pihak marketplace menghapus toko jualannya karena menjual produk KW.

"Penjualan kita sudah bagus, ada satu problem lagi, waktu itu yang kita jual produk KW. Dalam artian pakai merk yang terkenal, ketika produk ini laris dan itu produk KW sama Tokopedia dihapus, akhirnya kita mikir lagi gimana ya, kita putuskan mau nggak mau buat merek sendiri, titik poin di sana akhirnya memutuskan membuat merk Revenleather," terangnya.

Dirinya dan beberapa teman usahanya akhirnya memulai langkah baru dengan belajar pemasaran digital melalui media sosial Facebook. Lambat laun usaha pemasaran kerajinan kulitnya membuahkan hasil.

Berbagai produk mulai dari dompet, tas, ikat pinggang, hingga tempat ID card, yang diproduksi dan dijualnya laris manis di pasaran.

"Merk Revenleather ini mulai 2019 ya karena tadi berawal dihapus makai produk KW. Kalau sekarang jalan sudah terjual 200 - 300 produk sehari. Memperdayakan lebih dari 100 mitra pengerajin kulit," ujarnya.

Bahkan mitra pengerajinnya kini telah tersebar hingga tiga kabupaten kota di Jawa Timur. Selain di Kabupaten Malang, Kota Malang, mitra pengerajin kulit juga tersebar di wilayah Kabupaten Jombang, Tuban, dan Sidoarjo.

"Kalau yang di Malang dan Kepanjen ini ada 40 - 50 lebih, di Sidoarjo sekitar 30 - 40 orang mitra pengerajin. Kalau pekerjanya internal di sini ada 30 orang, yang magang ada 15, mayoritas memang anak muda, lulusan SMK kebanyakan, ada yang sarjana, banyak yang dari Malang sini, ada yang dari luar Malang," terangnya.

Kini berkat kerja keras Galuh dan rekannya, ia bisa memberdayakan masyarakat melalui kerajinan olahan kulit.

Bahkan kini produknya telah menembus tiga pasar ekspor di Malaysia, Singapura, dan Filipina.

"Kalau yang di tiga negara ini dipasarkan marketplace, sudah rutin ada yang beli, tapi belum ada reseller, cuma pasarnya memang ada," tukasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement