"Semuanya harus dikendalikan berapa 'backlog' kita. Jangan hanya bangun-bangun, padahal 'backlog' kita udah enggak ada misalnya. Enggak bisa, semuanya manajemen itu harus dikendalikan, harus dikelola. Alhamdulillah di Indonesia tidak begitu, karena kebutuhan kita masih sangat besar," kata Jokowi.
Presiden menambahkan bahwa saat ini backlog perumahan mencapai 12,1 juta dengan pertumbuhan Kepala Keluarga (KK) baru 700 ribu-800 ribu KK per tahun.
Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, perusahaan properti China, Evergrande, berkembang secara agresif untuk menjadi salah satu perusahaan terbesar di negara tersebut dengan meminjam lebih dari 300 miliar dolar AS.
Evergrande menawarkan properti mereka dengan diskon besar-besaran untuk memastikan ada pendapatan agar bisnis tetap bertahan.
Sekarang, perusahaan itu sedang berjuang memenuhi pembayaran bunga atas utangnya. Ketidakpastian ini membuat harga saham Evergrande jatuh hampir 90 persen selama setahun terakhir.
(Zuhirna Wulan Dilla)