JAKARTA – DKI Jakarta menjadi kota paling tercemar di dunia. Sebelumnya Jakarta berada di dalam urutan 10 kota paling tercemar sejak Mei 2023.
Saat ini Jakarta secara konsisten menempati peringkat di antara 10 kota paling tercemar secara global sejak Mei, menurut data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir.
Berikut enam fakta Jakarta jadi kota paling tercemar di dunia yang dirangkum Okezone, Senin (14/08/2023):
1. Penduduk Jakarta Lebih dari 10 Juta Jiwa
Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari. Penduduk di Jakarta capai lebih dari 10 juta jiwa.
Residen Rizky Putra menyayangkan kualitas air yang semakin buruk membahayakan kesehatan anak-anaknya.
"Saya pikir situasinya sangat mengkhawatirkan," kata Rizky, (35), kepada Reuters TV di pinggir jalan di pusat kota Jakarta.
“Banyak sekali anak-anak yang sakit dengan keluhan dan gejala yang sama seperti batuk dan pilek,” ujarnya.
2. Keluhan Penduduk Jakarta
Penduduk Jakarta telah lama mengeluhkan air beracun dari lalu lintas yang kronis, asap industri, dan pembangkit listrik tenaga batu bara. Beberapa dari mereka meluncurkan dan memenangkan gugatan perdata pada 2021 menuntut pemerintah mengambil tindakan untuk mengendalikan polusi udara.
Pengadilan pada saat itu memutuskan Presiden Joko Widodo harus menetapkan standar kualitas udara nasional untuk melindungi kesehatan manusia, dan Menteri Kesehatan serta Gubernur Jakarta harus menyusun strategi untuk mengendalikan polusi udara.
3. Strategi untuk Mengendalikan Polusi Udara
Adapun Menteri Kesehatan dan Gubernur Jakarta diminta menyusun strategi supaya bisa mengendalikan polusi udara.
Nathan Roestandy, salah satu pendiri aplikasi kualitas udara Nafas Indonesia, menyatakan tingkat polusi terus memburuk.
“Kita menghirup lebih dari 20.000 napas sehari. Jika kita menghirup udara tercemar setiap hari, (dapat menyebabkan) penyakit pernapasan dan paru-paru, bahkan asma. Ini dapat memengaruhi perkembangan kognitif anak atau bahkan kesehatan mental,” ujarnya.
4. Tanggapan Jokowi
Permasalahan ini bahkan ditanggapi langsung oleh Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi memaparkan terkait polusi udara di Jakarta tidak hanya terjadi beberapa hari ini, melainkan sudah terjadi bertahun-tahun lamanya.
"Polusi itu tidak hanya hari ini, sudah bertahun tahun kita alami di Ibu kota DKI Jakarta. Ini bertahun tahun kita alami," kata Jokowi di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin, 7 Agustus 2023.
5. Solusi Pemindahan Ibu Kota
"Dan salah satu solusinya adalah mengurangi beban Jakarta. Sehingga sebagian nanti digeser ke Ibu kota Nusantara," ungkap Presiden Jokowi.
6. Kereta Cepat
Selain itu, Presiden Jokowi mengatakan bahwa moda transportasi seperti kereta cepat juga diyakini efektif dalam mengurangi polusi khususnya di Jakarta. Presiden Jokowi juga mendorong penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia.
"Moda transportasi massal itu harus, MRT itu harus segera selesai di semua rute, LRT untuk semua rute selesai. Kereta cepat itu moda moda transportasi yang mengurangi, akan mengurangi polusi termasuk nantinya pemakaian mobil listrik, kenapa kita berikan dorongan karena itu," kata Jokowi.
(Feby Novalius)