JAKARTA- Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengusulkan Pertalite hanya dijual di pedesaan.
Menurut Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu BBM jenis Pertalite seharusnya dijual di pedesaan karena peredaran kendaraan yang jumlahnya lebih sedikit.
“Kan daerah kan udara lebih bersih, lebih gampang, jumlahnya (kendaraan) enggak padat, jadi di kota enggak ada (Pertalite)," kata Ahok.
Hal tersebut, diyakini dapat mengurangi emisi yang diakibatkan oleh BBM berkualitas rendah dengan hanya menjual Pertamax dengan RON 92 di perkotaan.
"Saya juga tinggal di desa, atau di kelurahan ini kan enggak mungkin kita tinggal di kabupaten, enggak ada di dalam kelurahan, ya sudah pindahkan ke daerah sehingga subsidi tepat sasaran. Kalau itu tepat sasaran, daya beli masyarakat naik,” katanya.
Menurut Ahok, penyaluran subsidi BBM sebaiknya sasarannya juga disesuaikan. Dalam hal ini, Ahok menyoroti penyaluran BBM jenis Pertalite yang dengan harga lebih tinggi oleh pedagang bensin eceran.
“Masalah sekarang, orang beli bensin Pertalite karena subsidi, solar subsidi di SPBU, bawa ke kampung, jadi Pertamini enggak ditutup-tutup. Pertamini jual lebih mahal. Rakyat beli mahal dengan kualitas yang rendah," katanya.
Sebelumnya, Ahok sempat membahas mengenai kualitas udara di Jakarta yang kian memburuk. Bahkan, secara terang-terangan Ahok menyebut polusi ini merupakan akibat dari penggunaan BBM berkualitas rendah, seperti Premium dan Pertalite. Sebab, kualitas BBM RON 90 membuat pembakaran di dalam mesin tidak sempurna sehingga emisinya sangat tinggi.
“Sebetulnya, dulu kita cabut (BBM) Premium lu pada teriak. Itu Premium jelas kotor kan, Pertalite juga enggak sesuai,” kata Ahok.
Baca Selengkapnya: Ahok Usul Pertalite Hanya Dijual di Pedesaan
(Feby Novalius)