JAKARTA – Berjualan di depan Indomaret atau Alfamart memiliki sederet tantangan tersendiri.
Indomaret maupun Alfamart sudah sedari dulu mempersilakan UMKM untuk berjualan di lahan mereka. Bahkan tidak hanya dipersilakan, mereka akan memfasilitasi para UMKM tersebut dengan gerobak dan kebutuhan-kebutuhan lain seperti akses ke listrik dan lain sebagainya.
Pelaku UMKM hanya perlu membayar uang setoran bulanan untuk bisa menerima fasilitas tadi, beserta tempat yang cukup strategis untuk berjualan.
Namun, di samping segala kemudahan yang didapat. Berjualan di depan minimarket yang banyak disinggahi orang-orang tidak serta merta membuat pelaku UMKM bisa mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlakunya dengan mudah.
Beberapa tantangan pelaku UMKM yang berjualan di depan Indomaret atau Alfamart adalah sebagai berikut:
Pertama, pelaku UMKM tersebut ditantang untuk bisa menyesuaikan ritme kerja mereka dengan minimarket tempat mereka berjualan. Artinya mereka tidak bisa terus buka ketika minimarketnya sudah tutup. Sedangkan siapa yang tahu jika ternyata mereka butuh pemasukan lebih dengan berjualan lebih lama.
Kedua, beberapa minimarket bisa menaikkan harga sewa lapak secara sepihak. Hal ini akan membuat pelaku UMKM merasa dirugikan. Mereka akan dipaksa menentukan apakah mereka harus menaikkan harga jual dengan risiko kehilangan pelanggan, atau tetap menjual produk mereka dengan harga yang sama dengan mengorbankan penghasilan mereka yang berkurang.
Baca selengkapnya: Kenapa Banyak Pedagang Kaki Lima yang Menyerah Jualan di Teras Indomaret dan Alfamart? Ternyata Ini Penyebabnya
(Kurniasih Miftakhul Jannah)