Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kementan Langsung Bergerak Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El Nino

Imam Rachmawan , Jurnalis-Minggu, 27 Agustus 2023 |21:15 WIB
Kementan Langsung Bergerak Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El Nino
Foto: dok. Kementan
A
A
A

Berbeda dengan embung, dam parit dibangun dengan membendung sungai kecil atau parit alami. Untuk pengembangan dam parit, sungai yang dibendung memiliki debit minimal 5 liter per detik dan dengan luas lahan usaha tani yang dapat diairi minimal 25 ha.

Tak hanya itu, agar dampak dam parit bisa lebih besar maka pembangunannya bisa secara bertingkat dari hulu ke hilir dalam satu aliran Daerah Aliran Sungai (DAS) mikro.

"Model pengembangan dam parit bertingkat di DAS hulu sangat ideal untuk dikombinasikan dengan pengelolaan air dan sedimen di waduk atau embung besar," jelasnya.

Namun, Ali Jamil memperingatkan agar pemeliharaan air sungai dan bangunan air tersebut harus dirawat. Misalnya dengan pengerukan sedimen sungai yang sebaiknya dilakukan secara rutin sebelum musim penghujan datang. Kemudian perawatan rutin seperti membersihkan sampah yang menghalangi aliran air.

"Biar saat musim kemarau debit air tidak kecil tapi musim hujan air meluap, sebaiknya perawatan, pemeliharaan dan konservasi harus dilakukan dari hulu ke hilir. Semuanya bisa dilakukan dengan komitmen bersama di desa setempat," katanya.

(Karina Asta Widara )

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement