JAKARTA – 8 jenis BBM yang digunakan di Indonesia. Sekitar dua bulan yang lalu, Pertamina mengeluarkan varian baru Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamax Green 95, tepatnya pada Senin 24 Juli 2023.
Adapun Pertamina memasarkan 8 varian produk BBM yang tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Jumlah varian ini ditentukan untuk menyesuaikan kebutuhan pasar para penggunanya di seluruh Indonesia.
Berikut 8 jenis BBM yang digunakan di Indonesia, mengutip dari laman Pertamina:
1. Pertamax Green 95
Pertamax Green 95 merupakan bahan bakar hasil dari pengembangan energi terbarukan berupa Bioetanol yang sudah teruji oleh WWFC (Worldwide Fuel Charter) yang menjadikan Pertamax Green 95.
2. Pertalite (bensin)
Pertalite memiliki angka oktan 90 dengan warna kehijauan terang dan jernih. Varian BBM ini diperuntukkan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1. Pertalite pertama kali dikeluarkan pada 2015 yang kala itu merupakan jawaban atas kebutuhan kendaraan-kendaraan bermotor yang baru keluar dengan kompresi mesin yang sedikit lebih tinggi. Dengan tambahan additive, Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh dengan tetap memastikan kualitas dan harga yang terjangkau.
3. Pertamax (bensin)
Pertamax adalah varian BBM dengan standar oktan internasional di angka 92. Pertamax lebih cocok digunakan pada mesin berkompresi 10:1 hingga 11:1. Mesin dengan kompresi tersebut biasanya sudah menggunakan teknologi Electronic Fuel Injection (EFI). Pertamax menerapkan teknologi ecosave yang diklaim Pertamina dapat membersihkan bagian dalam mesin (detergency).
Bersamaan dengan itu Pertamax juga dilengkapi teknologi pelindung anti karat pada dinding tangki kendaraan, saluran bahan bakar dan ruang bakar mesin (Corrotion Inhibitor). Serta mampu membuat pembakaran menjadi lebih sempurna (demulsifier).
4. Pertamax Turbo (bensin)
Pertamax Turbo pertama kali diluncurkan di Belgia sebagai bahan bakar resmi pada Lamborghini Super Trofeo European Series pada 29 Juli 2016. Oktan varian BBM ini adalah 98 yang menurut Pertamina akan cocok digunakan untuk meningkatkan tenaga, kecepatan dan akselerasi mesin.
Pertamax Turbo menggunakan formula Ignition Boost Formula (IBF) dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara.
5. Pertamax Racing (bensin)
Pertamax Racing disebut ‘racing’ karena memang merupakan bahan bakar yang telah diakui federasi balap internasional. Kompresi mesin yang dibutuhkan untuk memakai varian BBM beroktan 100 ini adalah yang lebih atau sama dengan 13:1. Pertamax Racing diklaim Pertamina akan membuat mesin menjadi lebih responsif, stabil dan berdaya tahan tinggi, juga lebih bersahabat dengan lingkungan.
6. Solar (diesel)
Solar umumnya diperuntukkan untuk mesin diesel dengan teknologi lama. Kandungan sulfurnya sebesar 2500 ppm dan memiliki angka cetane 48. Solar masih banyak digunakan angkutan umum- angkutan umum seperti bus dalam kota.
7. Dexlite (diesel)
Dexlite termasuk varian BBM dengan mesin diesel yang baru diluncurkan Pertamina pada 2016 lalu. Dexlite memiliki angka cetane 51 dengan kandungan sulfur yang lebih rendah dari pendahulunya di satu kelas di atasnya yakni 1200 ppm. Dexlite menjadi opsi aman bagi konsumen yang hendak memiliki BBM yang lebih bertenaga namun masih dalam kategori terjangkau.
8. Pertamina Dex (diesel)
Pertamina Dex adalah BBM mesin diesel dengan varian yang tertinggi. Angka cetanenya berada di 53 dengan kandungan sulfur kurang dari 300 ppm, menjadikannya sejajar dengan bahan bakar diesel kelas satu standar dunia.
Pertamina Dex sudah dilengkapi dengan lubricity dan anti foaming gas yang sangat disarankan untuk mesin diesel modern berteknologi Common Rail System yang memang membutuhkan bahan bakar prima dan berkualitas tinggi.
Demikian 8 jenis BBM yang digunakan di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)