JAKARTA – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN dinilai berhasil setelah menghasilkan kerjasama senilai Rp500 triliun.
Adapun, KTT ke-43 ASEAN ini bertujuan untuk menguatkan pencapaian dan pondasi visi ASEAN 2045. Konferensi ini akan digelar di Jakarta, Indonesia pada 5-7 September 2023.
Dirangkum Okezone, Minggu (10/9/2023), fakta tentang KTT ke-43 ASEAN yang terlaksana di Jakarta.
1. Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT ASEAN
KTT ASEAN ke-43 di Jakarta merupakan kali keenam Indonesia menjadi tuan rumah konferensi tertinggi negara-negara Asia Tenggara ini. Hal ini juga sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling sering menjadi tuan rumah KTT ASEAN bersama Thailand.
2. Kesepakatan dan Nilai Proyek KTT Ke-43 ASEAN
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Akbar Himawan Buchari menilai, Indonesia sebagai Keketuaan ASEAN 2023 berjalan sukses. Pertama, soal ekonomi. KTT ASEAN mendapat 93 proyek kerja sama senilai USD38,2 miliar atau sekitar Rp586 triliun dari penyelenggaraan ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF).
"Pak Jokowi telah bekerja keras tahun ini, tepatnya ketika Indonesia menjadi Ketua ASEAN 2023. Menurut saya, nilai kerja sama ini cukup fantastis. Semoga kerja sama ini terealisasi dengan baik, sehingga rakyat mendapat hasilnya," ujar Akbar, Sabtu, 9 September 2023.
3. Kunci Kemakmuran dan Keberhasilan KTT Ke-43 ASEAN
Tidak hanya di sektor ekonomi, keamanan dan kemanusiaan juga tak lepas dari perbincangan selama KTT ASEAN berlangsung. Akbar mengapresiasi sikap Jokowi yang berani menyuarakan stabilitas dan perdamaian.
Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan kunci kemakmuran. Lagipula, saat ini merupakan eranya kolaborasi dan kerja sama.
4. Potensi Keberhasilan Proyek dan Penerima Manfaat
Dia kemudian meminta, keberhasilan menyelenggarakan KTT ke-43 harus benar-benar konkret dirasakan kepada rakyat Indonesia, khususnya pelaku UMKM. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi nasional akan terus tumbuh positif.
"Dari potensi proyek senilai Rp 568 triliun itu, pelaku UMKM harus kebagian kuenya. Sebab, sektor UMKM ini selalu menjadi tulang punggung ekonomi bangsa. Kolaborasi ini juga diharapkan agar pelaku UMKM kita bisa naik kelas," pungkas Akbar.
5. Peran Penting Kolaborasi Lembaga Pemerintahan
Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya sinergi antara parlemen dan pemerintah di kawasan Asia Tenggara dalam menghadapi situasi dan tantangan global.
Dia mengingatkan, pentingnya kolaborasi antara lembaga eksekutif dan legislatif untuk menghadapi dinamika yang dihadapi kawasan seperti perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, dan masalah keamanan. Puan menilai bahwa momen KTT ke-43 ASEAN adalah peluang emas untuk mengukuhkan kembali komitmen negara-negara Asia Tenggara terhadap nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan perdamaian di kawasan.
“Tentunya komitmen yang diingatkan Ketua DPR penting karena tantangan global yang dihadapi akan sedikit banyak memberi dampak pada rakyat negara anggota ASEAN,” ujarnya.
6. Opsi Bantuan Krisis Myanmar
Dukungan terhadap implementasi 5PC di Myanmar adalah langkah positif dalam mendukung nilai-nilai perdamaian yang dianut di ASEAN. Meski begitu, Hikmahanto mendorong agar AIPA lebih mengintervensi pemimpin di Asia Tenggara mengingat korban rakyat sipil di Myanmar semakin banyak.
“AIPA perlu mendorong agar Kepala Pemerintahan dan negara ASEAN mendiskusikan opsi lain agar korban sipil di Myanmar tidak terus berjatuhan,” sebutnya.
7. Implementasi 5PC
Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon berharap seluruh negara ASEAN kompak mengimplementasikan Five Point of Consensus (5PC) dalam penanganan krisis di Myanmar. Momen KTT ke-43 ASEAN disebutnya bisa mengukuhkan kembali komitmen negara-negara Asia Tenggara.
"Harusnya KTT ASEAN bisa kompak soal implementasi 5PC. Jangan sampai ada negara anggota ASEAN yang secara sepihak mengambil inisiatif sendiri tanpa koordinasi ASEAN," ungkap Fadli Zon, Rabu 6 September 2023.
8. Volume Lalu Lintas Jakarta Turun
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengungkapkan volume arus lalu lintas di ibukota Jakarta mengalami penurunan selama perhelatan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di DKI Jakarta pada Selasa 5 September 2023 lalu.
Berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta yang memantau volume lalu lintas dari 49 titik Sensor Traffic Counting Dishub, tercatat volume lalu lintas pada 5 September 2023 sebesar 6.699.684 kendaraan/hari.
Angka tersebut turun sebesar 2,85 persen atau sebesar 196.296 kendaraan jika dibandingkan 8 Agustus 2023 dengan volume lalu lintas sebesar 6.895.980 kendaraan per hari.
(Zuhirna Wulan Dilla)