JAKARTA - Cerita perjuangan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan BRI unit Cimanggu yang sukses berbisnis produk saringan minyak.
Peria bernama Muhtar itu sudah menjalani usahanya selama 30 tahun terakhir yang diberikan nama "Pengrajin 3 Saudara". Usahanya itu berada di Kampung Munjul, Kayu Manis, Kabupaten Bogor.
BACA JUGA:
Bahkan dulunya dia sempat menjadi karyawan sebuah pabrik saringan minyak untuk mengambil ilmunya.
Ceritanya, pada 1990-an dia memutuskan mengadu nasib ke Jakarta. Muhtar pun bekerja memasok saring minyak dari Jakarta ke Lampung sampai Palembang.
BACA JUGA:
Selama tiga tahun dirinya jalani pekerjaan itu. Namun, pria berambut pendek itu juga perlahan belajar cara memproduksi saringan minyak dari rekan kerjanya.
"Saya belajar membuat saringan minyak bekerja dengan orang lain," ucap Muhtar, Selasa, 30 Mei 2023.
Setelah ilmunya cukup, Muhtar memutuskan terjun dalam usaha saringan. Meskipun, dia paham untuk memulai usaha tidak akan mudah karena perlu modal, pelanggan, dan produk yang berkualitas.
Saat ini Muhtar sudah punya beberapa langganan tetap di wilayah Jabodetabek. Jadi, dia tinggal memasok saringan itu tiga kali dalam sebulan.
BACA JUGA:
"Setiap pengiriman berkisar 100-200 lusin dengan harga jual Rp40 ribu sampai Rp110 ribu perlusin tergantung ukuran. Produk itu dikerjakan oleh tiga orang karyawan," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah menikmati usahanya meski memang ada penurunan penjualan saat ini. Namun, sirkulasi penjualannya tetap berjalan dengan baik.
Muhtar mengungkapkan kalau di balik usahanya itu dia sudah begitu banyak telah dirinya merasakan, seperti kurang modal, harus memasarkan dari pintu ke pintu dan lainnya. Itu menjadi pengalaman yang selalu dia ingat untuk mengembalikan semangat saat sedang menurun.
"Kalau tinggi permintaan saringan minyak, itu saat Ramadan. Pasalnya, banyak pedagang takjil dadakan," ucapnya.
Muhtar mengatakan usahanya berkembang juga ada peranan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Oleh dikarenakan, bantuan permodalan itu memaksimalkannya betul-betul untuk mengembangkan usaha.
"Saya sudah memanfaatkan program KUR tiga kali untuk permodalan usaha," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)