Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Usulan RI soal Pembangunan Pelabuhan dan Akses Jalan di Kawasan ASEAN

Nasya Emmanuela Lilipaly , Jurnalis-Rabu, 18 Oktober 2023 |14:25 WIB
Usulan RI soal Pembangunan Pelabuhan dan Akses Jalan di Kawasan ASEAN
Usulan Indonesia soal Pembangunan Pelabuhan dan Jalan di ASEAN (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyampaikan usulan perkembangan transportasi maritim dalam Pertemuan Kelompok Kerja Transportasi Maritim ASEAN ke-45 atau the 45th ASEAN Maritime Transport Working Group (45th MTWG) diselenggarakan di Ho Chi Minh City, Vietnam.

Pertemuan ini juga dihadiri oleh seluruh negara anggota ASEAN, serta negara mitra dialog ASEAN, termasuk China, Jepang, dan Republik Korea.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Lollan Panjaitan mengungkapkan beberapa hal penting yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Pertama adalah agenda terkait ASEAN Single Shipping Market (ASSM), di mana Brunei Darussalam menyampaikan analisis kinerja jaringan pelabuhan dan efisiensi pelabuhan di ASEAN berdasarkan data yang diserahkan oleh Negara anggota ASEAN.

"Dalam hal ini Indonesia mengusulkan untuk melakukan pendekatan kolaboratif dan kompetitif untuk meningkatkan koordinasi antara pembangunan pelabuhan dan akses jalan raya ke pelabuhan di kawasan ASEAN," ungkap Lollan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Lollan melanjutkan, dalam pertemuan tersebut Indonesia juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia tengah dalam proses penyusunan National Port Master Plan.

"Tujuannya untuk meningkatkan peran dan fungsi pelabuhan dalam mendukung pembangunan nasional yang diharapkan untuk dapat diterbitkan pada akhir tahun 2023," lanjutnya.

Pada pembahasan Ro-Ro Dumai-Malaka, disampaikan progres pengembangan fasilitas di Pelabuhan Sri Junjungan Dumai dengan penyelesaian studi Detail Engineering Design (DED) serta perbaikan fasilitas serta infrastruktur pelabuhan untuk memastikan pemenuhan terhadap standar pelayanan internasional.

"Mengusulkan agar Indonesia dan Malaysia dapat membahas lebih lanjut terkait keberlangsungan operasionalisasi rute Ro-Ro ini melalui peningkatan kapasitas kargo yang diangkut," ungkap Lollan.

Sebelumnya, perwakilan Indonesia dan Malaysia telah melakukan kunjungan ke Pelabuhan Bandar Sri Junjungan, Dumai dan pelabuhan Tanjung Beruas, Malaka untuk meninjau perkembangan dan kesiapan infrastruktur dari masing-masing negara.

"Malaysia mengusulkan untuk mengaktifkan kembali task force antara kedua negara untuk memecahkan kendala dalam implementasi rute ini, terutama untuk meningkatkan frekuensi dan efisiensi, sehingga pada prinsipnya semua pihak sepakat mengenai pentingnya melihat potensi muatan pada semua rute yang diusulkan," ujar Lollan.

Terkait operasionalisasi rute Ro-Ro Bitung-Davao-General Santos, Indonesia dan Filipina menyampaikan komitmen untuk terus mendukung keberlangsungan rute Ro-Ro Bitung-Davao dan akan mengupayakan dimulainya kembali operasional kapal pada rute tersebut.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement