Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menguak Siapa Kontraktor Menara Saidah? Begini Sejarahnya

Destriana Indria Pamungkas , Jurnalis-Senin, 23 Oktober 2023 |14:32 WIB
Menguak Siapa Kontraktor Menara Saidah? Begini Sejarahnya
Ilustrasi kontraktor yang tidak becus dalam pembuatan gedung Menara Sarinah (Foto: Bisnisfahmi)
A
A
A

JAKARTA - Mari menguak siapa kontraktor Menara Saidah? Karena hingga kini publik mungkin masih menyimpan rasa penasaran dengan siapa kontraktor Menara Saidah yang sudah tersohor bagi masyarakat Jakarta Timur dan Selatan.

 BACA JUGA:

Bangunan tinggi menjulang yang terletak di Jalan MT Haryono, Jakarta ini sering menjadi bahan perbincangan masyarakat. Salah satu isu paling fenomenal mengenai menara ini adalah menjadi sarang hantu. Pasalnya, Menara Saidah sudah bertahun-tahun tidak digunakan sehingga terkesan menyeramkan dan gelap. Selain itu, konon bangunan Menara Saidah memiliki kemiringan yang langsung membuatnya ditinggalkan.

Menilik dari sejarahnya, kontraktor Menara Saidah adalah PT Hutama Karya. Perusahaan ini membangun Menara Saidah pada tahun 1995 hingga 1997 dengan biaya mencapai Rp100 miliar pada masa itu.

Dilansir dari berbagai sumber, Senin (23/10/2023), diketahui gedung ini menjadi bangunan tinggi pertama yang dibangun oleh kontraktor tersebut.

Mulanya Menara Saidah berfungsi sebagai gedung perkantoran dengan nama Menara Drassindo. Kabarnya saat itu pemilik gedung ini adalah PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Soedibyo.

Namun, pada 1995 gedung ini dilelang dan dimenangkan oleh anak kelima dari keluarga Saidah Abu Bakar Ibrahim yakni Fahmi Setiawan. Nama menara tersebut pun akhirnya diganti dengan nama Saidah yang merujuk pada pemiliknya.

Setelah Fahmi Setiawan meninggal dunia, kepemilikan menara tersebut berpindah kepada Fahmi Darmawansyah.

Menara yang memiliki 24 lantai, 2 basement, dan 2 semi basement ini pernah disewa oleh beberapa pihak untuk dijadikan kantor. Salah satu kantor yang pernah menyewa gedung ini adalah Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia dan Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPU) tahun 1999.

Pada 2007, Menara Saidah resmi ditutup untuk umum. Ada beberapa kabar yang mengatakan jika menara ini ditutup karena pondasi gedungnya tidak tegak dan miring beberapa derajat sehingga dianggap membahayakan penghuninya.

Konstruksi gedung sebenarnya dianggap bermasalah sejak awal, namun pemilik maupun Suku Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) tidak ada yang memberikan penjelasan lebih lanjut.

Akhirnya pada 2012 Menara Saidah resmi diserahkan kepada Polisi Sektor Cawang, Jakarta Timur, untuk dilakukan pengawasan. Kondisinya pun semakin tidak terawat sehingga terlihat gelap dan menyeramkan.

Sesekali menara ini dibersihkan oleh petugas kebersihan jalan raya dan tidak dirobohkan karena akan membahayakan bangunan di sekitarnya.

Demikian tulisan yang menguak siapa kontraktor Menara Saidah.

(Hafid Fuad)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement