Menilik dari sejarahnya, Menara Saidah diketahui mulai dibangun pada 1995 hingga 1998 oleh kontraktor PT Hutama Karya. Konon biaya pembangunan gedung tersebut mencapai Rp100 miliar di masanya.
Pada awalnya, Menara Saidah bernama Menara Drassindo dan dimiliki oleh PT Mustika Ratu atas nama Mooryati Soedibyo. Namun, setelah itu Menara Saidah tercatat pernah beberapa kali berganti kepemilikan.
Menara yang memiliki 24 lantai, 2 basement, dan 2 semi basement ini tadinya digunakan sebagai perkantoran swasta dan pemerintah.Salah satu kantor yang pernah menempati menara ini adalah Kementerian Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia dan Sekretariat Panitia Pemilihan Umum (PPU) tahun 1999.
Mulai pada 2007, Menara Saidah resmi ditinggalkan para penghuninya. Hal ini karena muncul kabar bahwa konstruksi bangunan tersebut miring sehingga dianggap membahayakan.
Hingga saat ini, Menara Saidah menjadi salah satu gedung tinggi yang terbengkalai di Jakarta. Banyak rumor aneh yang berkaitan dengan bangunan tersebut, seperti kabar menara ini berhantu hingga kerap menyala di malam hari.
Demikian informasi mengenai kemiringan Menara Saidah.
(Hafid Fuad)