JAKARTA - Pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan tantangan baru bagi para investor. Hal ini karena kontur tanah di Kalimantan cukup berbeda.
Direktur Utama PT Pakuwon Jati Alexander Stefanus Ridwan Suhendra menceritakan kisahnya bersama tim Pakuwon saat pertama kali menginjakkan kaki di IKN. Menurutnya, kontur tanah di IKN cukup suram dan berbeda dari wilayah-wilayah lainnya.
“Kita datang pertamanya kan tidak tahu konturnya begitu hebat, begitu apa namanya curam sekali. Tapi begitu kita datang dan kita berunding dengan para arsitek, ternyata kita bisa mengembangkan suatu desain yang sangat-sangat unik sekali,” kata Ridwan, melalui Zoom Meeting, ditulis Sabtu (16/12/2023).
Meskipun begitu, Ridwan juga menyebutkan, pemandangan di IKN sangat indah dan menarik. Bahkan dirinya juga mengatakan bahwa desain yang sedang digarap akan sangat unik dan menyatu dengan alam.
Selain kontur tanah yang berbeda, Ridwan juga mengatakan salah satu tantangan yang lebih besar adalah tanah yang keras. Berdasarkan penuturannya, saat ini masih dilakukan pengecekan di setiap wilayah tanah tersebut sesuai dengan pertimbangan yang akan dilakukan untuk pembangunan.
“Perlu pertimbangan yang masak untuk pembangunannya, seluk tanahnya juga bukan tanah yang mudah digarap, sehingga kita sangat hati-hati. Saat ini kita sedang melakukan tes-tes di pengecekan tanahnya, memang ada yang 2 meter kena tanah keras. Ada juga yang sebelum 2 meter juga tanah keras. Jadi saya kira ini suatu tantangan,” ujar Ridwan.