Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Boikot Produk Pro Israel Berdampak Besar pada Ekonomi Indonesia

Meliana Tesa , Jurnalis-Selasa, 19 Desember 2023 |15:28 WIB
Boikot Produk Pro Israel Berdampak Besar pada Ekonomi Indonesia
Aksi boikot produk berdampak ke ekonomi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA – Aksi boikot produk yang berafiliasi dengan Israel membawa efek domino ke berbagai bidang usaha dan ekonomi. Aksi yang dianggap akan melemahkan Israel ini ternyata malah memberikan dampak langsung kepada perekonomian Indonesia.

Pendiri sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan bahwa aksi penolakan produk pro Israel merupakan langkah politik dan bukan langkah ekonomi, sehingga memerlukan arahan yang jelas dari pemerintah.

“Dalam hal ini, kita butuh kehadiran negara. Negara harus mengatakan mana yang diboikot, mengapa mereka diboikot. Kita harus punya gambaran jelas dan tidak menghakimi seenaknya. Apalagi ada perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Amerika yang sebenarnya produk lokal dan diciptakan oleh orang lokal,” jelas Piter, Selasa (19/12/2023).

Dia menegaskan bahwa penting bagi masyarakat untuk memahami secara jelas kebenaran dan sumber fakta dari daftar produk yang diboikot dan mengingatkan banyak gerai-gerai multinasional di Indonesia yang dimiliki oleh orang Indonesia asli dan menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya di dalam negeri, termasuk menggunakan pemasok bahan baku (supplier) lokal.

“Dalam pengertian ekonomi, boikot itu lebih banyak mudharatnya untuk Indonesia dibanding Israel. Dampak kepada Indonesia itu langsung dirasakan terutama bagi mereka yang bekerja di perusahaan yang diboikot dan para supplier,” tambah Piter.

Piter menjelaskan bahwa aksi boikot yang tidak terarah dapat memicu risiko PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), oleh karena itu pemerintah perlu hadir untuk melakukan tindakan mitigasi dan melindungi para pekerja Indonesia.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement