“Dan karena kita tidak terbiasa melakukan impor dari China, ada tapi kecil, maka prosesnya mungkin tidak secepat atau semuda kalau kita ambil dari Thailand dan Vietnam,” papar dia.
Kendati begitu, pemerintah masih menjadikan China sebagai opsi untuk memasok beras di Tanah Air. Hanya saja, waktu realisasinya belum dapat dipastikan.
“Tapi tetap opsinya, tetap kita buka karena ini tingkat ketidakpastiannya tinggi di mana-mana, jadi opsi, karena dengan kita punya pilihan alternatif yang lain,” ujar Bayu.
Saat ini BUMN di sektor pangan itu belum mendapat penugasan pemerintah untuk kembali mendatangkan 1 juta ton beras dari negara komunis tersebut, setelah perusahaan berhasil mengimpor 2 juta ton beras sepanjang tahun ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)