Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Rokok Kian Mahal di 2024 Gegara Cukai Naik, Cek 4 Faktanya

Fadila Nur Hasan , Jurnalis-Minggu, 07 Januari 2024 |07:04 WIB
Harga Rokok Kian Mahal di 2024 Gegara Cukai Naik, Cek 4 Faktanya
Harga rokok mahal karena cukai naik (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Pemerintah resmi menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) 2024 dengan rata-rata sebesar 10%. Hal tersebut tentunya akan berdampak terhadap harga jual eceran rokok di masyarakat.

Berdasarkan aturan, Harga Jual Eceran per Batang atau Gram dan tarif cukai per batang atau gram hasil tembakau buatan dalam negeri memiliki batasan.

Hal tersebut tercantum dalam Lampiran I huruf B Peraturan Menteri yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2024.

Selain itu, tercantum juga pada pasal 2 ayat (2) huruf b PMK tersebut mengatur kenaikan harga berlaku mulai hari 1 Januari 2024.

Berikut fakta naiknya tarif bea cukai yang akan meningkatkan harga rokok yang telah dirangkum Okezone, Jumat (5/1/2024).

1. Sigaret Putih Mesin (SPM)

- Golongan I harga jual eceran terendah Rp2.380 per batang, sebelumnya Rp2.165 per batang

- Golongan II harga jual eceran terendah Rp1.465 per batang, sebelumnya Rp1.295 per batang

2. Sigaret Kretek Mesin (SKM)

- Golongan I harga jual eceran terendah Rp2.260 per batang, sebelumnya Rp2.055 per batang

- Golongan II harga jual eceran terendah Rp1.380 per batang, sebelumnya Rp1.255 per batang

3. Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF) atau Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF)

- Harga jual eceran terendah Rp2.260 per batang, sebelumnya Rp2.055 per batang

4. Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau SPT

- Golongan I harga jual eceran terendah Rp1.375-Rp1.980 per batang, sebelumnya Rp1.250-Rp1.800 per batang

- Golongan II harga jual eceran terendah Rp865 per batang, sebelumnya Rp720 per batang

- Golongan III harga jual eceran terendah Rp725 per batang, sebelumnya Rp605 per batang

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement