Siti Atikoh Belajar Menenun hingga Borong Hasil Kerajinan di Galeri Tapis Jejama Kham
LAMPUNG - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti mengunjungi Kabupaten Pesawaran, Lampung. Di sana Siti Atikoh belajar menenun hingga memberi hasil kerajinan para ibu-ibu.
Siti menemui puluhan ibu-ibu warga Negeri Katon yang masyhur karena kemahirannya merangkai benang menjadi kain tapis khas Lampung di Galeri Tapis Jejama Kham, Kabupaten Pesawaran.
Suasana di Galeri Tapis Jejama Kham langsung meriah tatkala Siti Atikoh tanpa canggung duduk bersama para perajin tapis. Tak hanya berbincang, Siti Atikoh juga belajar menenun kain tapis.
Siti Atikoh didampingi tokoh perempuan di Negeri Katon, Redawati yang menghidupkan dan mengajak serta membina perempuan lain di wilayahnya menjadi perajin kain tapis.
"Saya belajar ya ibu-ibu. Nggak seluwes ibu-ibu di sini, tapi minimal bisa lah," ucap Siti Atikoh saat dipuji para perajin atas kebolehannya menenun.
Siti Atikoh yang pernah menjadi wartawan itu lantas mewawancarai para perajin yang duduk mengelilinginya. Siti Atikoh bertanya tentang perkembangan dan bagaimana minat masyarakat terhadap kain tradisional tersebut.
"Karena yang tenun ini tebal Ibu, jadi disukai oleh wisatawan asing. Bisa digunakan untuk menghangatkan ketika musim dingin," ujar salah satu perajin kepada Siti Atikoh.
Istri dari Ganjar Pranowo ini kemudian berkeliling dan memborong sejumlah hasil kerajinan di galeri tersebut. Sambutan hangat dari masyarakat menjadi kenangan tersendiri bagi Siti Atikoh.
"Saya sudah ketiga kalinya ke sini dan selalu disambut dengan hangat. Terima kasih pada warga Pesawaran yang selalu memberikan senyuman ramah dan menerima kami seperti keluarga," ucap Siti Atikoh.
Sarjana Teknologi Pertanian UGM itu mengatakan, komitmen pasangan Ganjar-Mahfud untuk mendukung UMKM tak perlu diragukan. Sebab, program yang menguntungkan pelaku usaha kecil diterapkan dan berjalan di Jawa Tengah.
"Akan banyak program (berkaitan) pemberdayaan perempuan. Kita harus bergandengan tangan, gotong royong. Karena kekuatan perempuan akan menentukan kekuatan bangsa dan negara," pungkas dia.
(Feby Novalius)
