JAKARTA - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan ogah menanggapi ajakan debat Ekonom Senior Faisal Basri mengenai program hilirisasi nikel di Indonesia. Luhut mengaku bahwa Faisal memang telah membicarakannya dengan Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto.
Namun menurut Luhut, anak buahnya itu sudah cukup untuk meladeni tantangan Faisal Basri yang menilai bahwa program hilirisasi nikel di Indonesia sesat.
"Ya dia sudah ngomong sama si Seto, cukup," jelasnya ketika ditemui di kantornya, Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Dikatakan Luhut dirinya enggan meladeni Faisal Basri lantaran pengamat ekonomi, aktivis dan politikus tersebut belum pernah melihat tambang.
"Dia belum pernah lihat tambang, ngapain saya layanin ngomong orang seperti itu?," tegas Luhut.
Sebelumnya, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengkritik program hilirisasi yang dijalankan pemerintah. Sebab menurutnya, program hilirisasi tersebut memiliki konsep yang sesat.
Dia pun menyayangkan, tidak adanya calon presiden (capres) yang menyebutkan bahwa hilirisasi itu sebagai konsep yang sesat dalam debat kelima Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang digelar Minggu (4/2/2024) semalam.