Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Banyak Orang Mendadak Jadi Miliarder

Nurul Amirah Nasution , Jurnalis-Selasa, 05 Maret 2024 |14:54 WIB
Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar, Banyak Orang Mendadak Jadi Miliarder
Harga Bitcoin Tembus Rp1 Miliar (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Banyak orang kaya baru (OKB) usai harga Bitcoin tembus Rp1 miliar. Pergerakan harga Bitcoin tembus Rp1 miliar tepatnya Rp1,05 miliar pada perdagangan hari ini.

Harga Bitcoin tembus Rp1 miliar menandakan jika halving day semakin dekat. Pencapaian harga Bitcoin ini merupakan momen historikal bagi industri kripto. Harga ini tertinggi sejak November 2021.

"Kenaikan harga ini diiringi dengan lonjakan minat investor dan memicu lahirnya generasi baru OKB (Orang Kaya Baru) di dunia kripto karena mereka mendadak jadi miliarder,” ucap CEO Indodax Oscar Darmawan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Dia mengatakan kenaikan ini menunjukan bahwa kripto semakin diterima sebagai aset investasi yang berlegitimasi dan memiliki potensi keuntungan yang besar.

"Halving Bitcoin akan terjadi sekitar 42 hari lagi. Kemungkinan, di tahun ini kenaikan harganya bisa mencapai dua kali lipat maupun lebih dari halving sebelumnya. Saat ini saja, harga Bitcoin sudah menyentuh Rp1 miliar. Angka tersebut bahkan menembus angka ATH Bitcoin pada November 2021, yaitu Rp978 juta,” ucapnya.

Menurut Oscar, pihaknya sendiri sudah mengalami halving tiga kali dan tahun ini adalah yang keempat.

“Saya percaya bahwa halving day dikenal dengan adanya kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh terganggunya pasokan Bitcoin, yang mengakibatkan peningkatan permintaan dan membuat harga naik. Terlebih lagi, saat ini terdapat fenomena fear of missing out yang diyakini memperkuat harga Bitcoin. Meskipun harga Bitcoin naik, pada saat halving akan ada penyesuaian harga," ucapnya.

Dia juga menjelaskan selain faktor halving day yang semakin dekat, salah satu penyebab kenaikan ini dikarenakan The Fed menurunkan suku bunga dan perkiraannya hingga 75 basis points.

“Karena adanya konflik geopolitik yang mengganggu aktivitas perdagangan global, menyebabkan rantai pasokan global terganggu. Hal ini membuat biaya dan waktu indeks delivery pasokan global melemah dari 50,1 pada akhir 2023, saat ini menjadi 48,9. Maka dari itu, hal tersebut membuat investor berbondong-bondong berinvestasi di Bitcoin,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan Bitcoin ini biasanya akan diikuti oleh kenaikan altcoin, salah satu contohnya Ethereum, seperti di halving-halving sebelumnya. Hal ini menyebabkan munculnya altcoin seasons.

“Dengan meningkatnya nilai BTC menjelang periode halving, kemungkinan sebagian investor yang berkeinginan berinvestasi tetapi biayanya terbatas, cenderung akan beralih untuk membeli altcoin yang harganya lebih terjangkau. Akibatnya, terjadi peningkatan permintaan terhadap altcoin dan harga mereka ikut meningkat. Maka dari itu, para investor dapat memanfaatkan juga kesempatan ini untuk menambah keuntungannya,” katanya.

Selain halving day, para investor juga harus mempersiapkan diri untuk menyambut masa-masa setelah halving dengan menggunakan teknik Dollar Cost Averaging (DCA). Teknik DCA ini dapat membantu para investor untuk mendapatkan harga Bitcoin yang terbaik.

Oscar Darmawan juga mengapresiasi sikap masyarakat Indonesia yang sangat baik dalam menyambut halving day kali ini.

“Reaksi masyarakat dalam halving kali ini sangatlah bagus jika dibandingkan halving sebelumnya. Sekarang, orang-orang sudah mulai berinvestasi Bitcoin pada saat sebelum halving. Biasanya orang-orang akan beli Bitcoin pada saat momentum halving-nya, dimana harga Bitcoin sedang tinggi. Ini merupakan salah satu hasil dari literasi kripto yang mulai masif di kalangan masyarakat,” ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement