JAKARTA - Harta kekayaan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menarik untuk diketahui.
Kini nama Bahlil masuk radar pemanggilan Komisi VII DPR dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) buntut dugaan suap izin pertambangan.
Bahlil bakal dipanggil dalam kapasitas sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penataan Penggunaan Lahan dan Penataan Investasi.
Lalu berapa harta kekayaan Bahlil? Berikut ini datanya seperti dikutip Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Tercatat, Bahlil mempunyai total harta kekayaan mencapai Rp302.467.616.354 atau Rp302,4 miliar. Harta kekayaan Bahlil yang dilaporkan KPK periode 31 Desember 2022.
Harta kekayaan Bahlil Rp302 miliar terdiri dari tanah dan bangunan Rp284.099.500.000 atau Rp284 miliar dengan rincian 18 tanah dan bangunan yang tersebar di daerah Kota Jayapura, Gianyar, Sragen hingga Jakarta Selatan.
Sementara itu, alat dan transportasi mesin milik Bahlil yang tercatat sebesar Rp115,6 juta terdiri dari Toyota Harrier tahun 2007 dan Honda CRV tahun 2010.
Bahlil memiliki surat berharga Rp2.012.500.000 atau Rp2,01 miliar, kas dan setara kas Rp16.240.016.354 atau Rp16,2 miliar serta Bahlil tercatat tidak memiliki utang, sehingga total kekayaan Bahlil mencapai Rp302.467.616.354 atau Rp302,4 miliar.
Sebagaimana tengah ramai diberitakan, Bahlil diduga menyalahgunakan wewenang sebagai ketua satgas dalam mengevaluasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) serta Hak Guna Usaha (HGU) lahan sawit beberapa perusahaan.
"Kami sudah dengar berbagai dugaan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. Ada yang meminta kalau mau menghidupkan kembali Izin Usaha Pertambangan (IUP) serta Hak Guna Usaha (HGU) lahan sawit harus bayar sekian dan ada yang minta saham katanya. Ya Kami akan segera panggil Pak Bahlil," Ketua Komisi VII DPR RI Sugeng Suparwoto, dikutip Rabu (6/3/2024).
Staf Khusus Menteri Investasi/Kepala BKPM Tina Talisa pun sudah buka suara soal adanya dugaan permainan izin tambang yang dilakukan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
"Pak Menteri Bahlil berkeberatan karena sebagian informasi yang disampaikan ke publik mengarah kepada tudingan dan fitnah, juga sarat dengan informasi yang tidak terverifikasi," ujar Tina dalam keterangan resminya, Senin (4/3/2024).
Kisah Bahlil dari Sopir Angkot Jadi Menteri
Bahlil memulai kariernya sebagai sopir angkot hingga membuka usaha sendiri. Kesuksesannya pun dijawab saat dirinya dipilih sebagai Ketua Hipmi.
"44 tahun lalu, seorang bayi laki-laki lahir di Desa Gunung Api Utara, di Kampung Batu Angus. Bayi tersebut menyelesaikan sekolah dasar di Banda, lanjut ikut orang tua di Papua. Bertransformasi dari hidup susah, pernah menjadi kondektur dan sopir angkot, lalu bisa menjadi Ketua Umum HIPMI, yang baru kali itu berasal dari Timur. Kini, 44 tahun kemudian, dipercaya oleh Bapak Presiden untuk mengemban amanah menjadi Kepala BKPM. Tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan,” jelas Bahlil dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
Bahlil menjelaskan bahwa kualitas mahasiswa diuji dalam tiga hal, yaitu profesionalisme, intelektualitas, dan ilmuwan. Profesionalisme diukur dari kemampuan spesifik, yaitu dari ilmu yang ditekuni.
Intelektualitas yaitu kemampuan untuk menguasai berbagai macam ilmu seperti politik, hukum, sosial, dan lainnya. Ilmuwan adalah memiliki tingkat kemampuan untuk mentransfer ilmu kepada orang lain.
Profil Bahlil seperti dilansir laman BKPM:
Bahlil Lahadalia adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, lahir di Maluku Utara.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, Bahlil Lahadalia memiliki catatan profesional yang panjang.
Pada tahun 2003, namanya tercatat dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di tingkat kabupaten, provinsi, dan pusat.
Setelah memiliki berbagai pengalaman dalam organisasi dan memiliki pekerjaan dengan gaji yang tinggi, Bahlil memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan sendiri. Inilah awal kesuksesan pria Papua ini.
Melihat begitu banyaknya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua, Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk membuka usaha. Kini ia memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai perusahaan induk.
Ketua Hipmi periode 2015-2019
Pada tahun 2015, karirnya sebagai wirausaha semakin lengkap saat Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), peserta memilih Bahlil Lahadalia menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (Hipmi-Europe Trade Mission 2018).
Bahlil lulus dari Sekolah Tinggi Ekonomi, Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cendrawasih di Jayapura untuk gelar masternya.
Semasa kuliah, ia dikenal sangat aktif sebagai pengurus senat mahasiswa hingga bergabung dengan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengantarkannya ke posisi puncak sebagai Bendahara Umum PB HMI.
(Dani Jumadil Akhir)