JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menawarkan pengelolaan 13 aset negara di kawasan Monas. Kementerian BUMN membidik kerja sama dengan investor di sektor properti agar bisa mengelola aset fisik perusahaan pelat merah di DKI Jakarta.
Aset yang dimaksud antara lain, gedung-gedung yang berada di kawasan Monas. Erick Thohir memastikan, aktivitas perkantoran perseroan bakal dipindahkan ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). Namun, aset-aset perusahaan tetap dikelola agar memiliki nilai tambah (values creation) bagi perekonomian di Jakarta.
Terkait pengelolaan aset BUMN, pemegang saham melalui PT Danareksa (Persero) juga bakal meluncurkan Property Fund. Wadah ini akan menaungi aset perusahaan negara yang berada di sekitar Monas.
Dengan Property Fund, aset perseroan di sekitar Monas akan dikonsolidasikan. Konsolidasi diperlukan agar aset BUMN tidak terbengkalai, setelah Ibu Kota Negara dipindahkan ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
“Mengenai rencana Danareksa launching Property Fund yang pernah dibicarakan. kenapa ada 13 aset BUMN di sekitar Monas. Ini kita yang bener-bener di sekitarnya 13 kalau nggak salah ya. Kalau dilebarin bisa 18,” tuturnya, Minggu (21/4/2024).
Untuk mewujudkan hal itu, Erick pun melaksanakan roadshow dengan para pemain handal di bidang properti. Tujuannya menawarkan aset BUMN ke investor untuk dikelola secara bersama.
“Nah itu kan nanti kalau pemerintahan ini pindah (ke IKN Nusantara), gedung-gedung ini akan terabaikan. Contoh, Pertamina sudah punya gedung, tetapi gedung lama Pertamina kosong sekarang. Nah itu kan sayang kalau tidak di value creation,” ujar Erick.
“Makanya kemarin kita roadshow dengan para potensi pemain properti yang mau juga melihat ini sebagai opportunity,” paparnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)