JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 yang makin menipis. Dinilai surplus anggaran saat ini mengalami penurunan yang signifikan, berbeda dari proyeksi surplus sebelumnya.
Penurunan ini diakibatkan oleh berbagai faktor, sehingga menimbulkan kekhawatiran Menteri Keuangan akan perlambatan dan normalisasi kedepannya.
Berikut Okezone merangkum fakta APBN 2024 yang dinilai mengalami surplus semakin tipis:
1. Surplus Rp8,1 triliun
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) mengalami surplus hingga Maret 2024 sebesar Rp8,1 triliun.
Sebagaimana dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa posisi APBN Indonesia masih surplus 0,04% atau Rp8,1 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB).
2. Pendapatan negara lebih tinggi
Pendapatan negara yang lebih tinggi dari belanja negara menjadi faktor perolehan nilai surplus tersebut. Sri Mulyani juga mengumpulkan penerimaan negara sebesar Rp620,01 triliun atau setara dengan 22,1% dari target sebesar Rp2.802,3 triliun.
Maka dari itu, terdapat kontraksi mencapai 4,1% secara tahunan atau year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.