JAKARTA - Absensi menjadi salah satu hal penting bagi pegawai saat bekerja di sebuah perusahaan. Clock in dan clock out menjadi ritual yang dilakukan oleh karyawan saat tiba dan pulang dari tempat kerja.
Walau terlihat sederhana, clock in dan clock out sangat berpengaruh pada absensi dan penggajian, selain produktivitas. Sebab itu, perusahaan dan bisnis harus membuat proses dan sistem clock in dan clock out yang mudah namun akurat saat digunakan untuk merekam kehadiran karyawan.
Head of Business Mekari Talenta Stevens Jethefer, mengatakan bahwa sistem clock in dan clock out adalah bagian kritis dari manajemen tenaga kerja
setiap perusahaan dan bisnis. Sistem clock in dan clock out yang bagus merekam dengan akurat kehadiran karyawan untuk menjaga kedisiplinan kerja dan terintegrasi juga ke sistem absensi serta payroll untuk mempermudah perhitungan penggajian.
“Sebab itu, sistem clock in dan clock out tidak bisa disepelekan karena berdampak langsung pada pengaturan human resource (HR) dan produktivitas kerja. Semakin banyak sumber daya manusia (SDM) dan semakin kompleks pengaturan jam kerja sebuah perusahaan atau bisnis,” kata dia, Sabtu (11/5/2024).
Dia menambahkan bahwa berbagai perusahaan kini sudah beralih ke teknologi.
“Selain kelancaran, teknologi memungkinkan perusahaan mengumpulkan data mengenai pola hadir karyawan yang kemudian bisa digunakan untuk merancang kebijakan HR,” tambahnya.
Dia pun membagikan tren menarik terkait kebiasaan clock in dan clock out karyawan berdasarkan data Mekari Talenta selama kuartal pertama 2024. Berikut 4 tren absensi di kalangan karyawan:
1. Disiplin Waktu
Setiap perusahaan dan bisnis memiliki pola pengaturan jam kerja tersendiri. Ada perusahaan, khususnya di industri manufaktur, yang menggunakan sistem shift dan ada perusahaan, seperti di industri layanan profesional, yang menggunakan sistem flextime.
Apapun pengaturan jam kerja, data menunjukkan bahwa secara umum, karyawan melakukan clock in rata-rata 9 menit lebih awal dari jam masuk dan clock out rata-rata 18 menit setelah jam pulang.
2. Pulang Tenggo
Mayoritas karyawan, atau sama dengan 31%, melakukan clock in di antara jam 07:00 - 07:59. Di ujung hari kerja, kebanyakan, atau sama dengan 24%, dari karyawan melakukan clock out di antara jam 17:00 - 17:59.
“Karyawan, khususnya mereka yang ngantor, memilih untuk datang lebih pagi agar mereka mempunyai waktu untuk menyiapkan diri untuk bekerja,” katanya.
3. Serap Tenaga Kerja
Perusahaan-perusahaan di industri manufaktur berada di peringkat pertama pengguna sistem clock in dan clock out terbesar, mengingat banyaknya jumlah karyawan mereka. Khusus perusahaan manufaktur, hingga 12% dari clock in dan clock out terpusat di Jakarta Barat dan 8%terpusat di Tangerang
4. Shift Pagi
Untuk industri manufacturing sendiri, shift yang paling populer adalah pagi berdasarkan mayoritas (35%) clock in di jam 8:00.
“Hal ini sesuai dengan shift pertama yang biasanya jatuh antara jam 8:00-17:00,” katanya.
Stevens menambahkan bahwa ke depannya, teknologi mutakhir akan semakin banyak diadopsi oleh perusahaan dan bisnis untuk memudahkan clock in dan clock out bagi karyawan. Salah satu teknologi terkini adalah touchless portal di mana karyawan tidak perlu lagi menggunakan sidik jari untuk melakukan absensi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)