JAKARTA - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menargetkan 120 juta bidang tanah memiliki sertifikat elektronik hingga akhir tahun ini. Adapun realisasi saat ini mencapai 113 juta bidang tanah.
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut, pemetaan tanah secara nasional sudah dilakukan, sehingga pihaknya bakal mengejar target tersebut.
“Seluruh Indonesia itu sudah terpetakan dan sekaligus juga masyarakat sudah memiliki sertifikat dan ini memang akan terus berkembang, tetapi tahun ini kita punya target 120 juta bidang,” ujar AHY saat ditemui di Kuningan, Jakarta Selatan, ditulis Rabu (29/5/2024).
Jika target tahun ini bisa direalisasikan, Kementerian ATR/BPN bakal menaikan proyeksi menjadi 126 juta bidang tanah yang bersertifikat elektronik pada 2025. AHY optimis target 2024-2025 bisa tercapai.
“Tahun depan 126 juta bidang. Tapi kita tahu dalam perjalanannya bidang-bidang tanah ini terjadi pemecahan, misalnya seseorang kemudian anaknya satu petak, satu bidang, menjadi dua begitu,” paparnya.
“Tetapi secara umum, ini sudah signifikan Indonesia bisa mengatakan bahwa setiap warga negara pada akhirnya memiliki sertifikat tanah yang resmi dari negara,” beber dia.
Optimisme AHY didasarkan pada beberapa langkah, pertama Kementerian ATR/BPN bakal meluncurkan program 104 Kota/Kabupaten Lengkap di Indonesia pada 2024. Hal ini untuk menjamin kepastian hukum hak atas tanah masyarakat.
“Kita ingin mendeklarasikan 104 Kota/Kabupaten Lengkap se-Indonesia,” ucap dia.