Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Percepatan Industri Hijau, Pengusaha Semen Indonesia Dorong Peningkatan Teknologi Dekarbonisasi

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Senin, 03 Juni 2024 |16:28 WIB
Percepatan Industri Hijau, Pengusaha Semen Indonesia Dorong Peningkatan Teknologi Dekarbonisasi
Percepatan Industri Hijau, Pengusaha Semen Indonesia Dorong Peningkatan Teknologi Dekarbonisasi (Foto: Asosiasi Semen Indonesia)
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Semen Indonesia (ASI) turut serta dalam mengatasi dampak perubahan iklim. Isu ini menjadi salah satu agenda prioritas ASI untuk meningkatkan upaya-upaya dekarbonisasi pada lingkup salah satu kapasitas terbesar di Asia.

Ketua Asosiasi Semen Indonesia Lilik Unggul Raharjo mengatakan, transisi industri hijau juga harus menjadi prioritas seluruh pelaku usaha dalam industri semen, bukan hanya sekadar berpartisipasi, tetapi memiliki komitmen kuat yang berkelanjutan dalam jangka panjang.

Hal ini disampaikan saat acara International Cement Technology (Cemtech) Conference 2024 Asia dengan tema Advancing Decarbonization Technologies in Asia di Hotel Shangri-La, Jakarta yang diselenggarakan ASI pada 3 – 5 Juni 2024.

“Konferensi ini memfasilitasi para pimpinan bisnis, asosiasi semen di Asia dan instansi pemerintah untuk saling menginspirasi dan menciptakan peluang kolaborasi dalam meningkatkan kontribusi penurunan emisi. Hingga 2022, Industri Semen Indonesia sudah mencapai 12,9% penurunan emisi dibandingkan baseline 2010. ASI bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian, telah merancang road map dekarbonisasi untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2050. Artinya, kita masih memiliki ruang besar untuk berinovasi pada dekarbonisasi," kata Lilik dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (3/6/2024).

Dia menambahkan, bahwa Indonesia telah mengambil langkah penting dalam dekarbonisasi industri semen.

“ASI menjadi pelopor dalam mengadvokasi praktik berkelanjutan industri semen di Indonesia dengan mendorong inovasi dalam produksi, penerapan prinsip ekonomi sirkular dan beralih ke proses produksi yang lebih bersih,” ujar Lilik.

Sejalan dengan target pengurangan emisi nasional dan global, industri semen di Indonesia sudah menerapkan inisiatif dekarbonisasi dalam proses produksinya. Antara lain, penggunaan bahan bakar alternatif seperti biomassa, limbah industri, sampah perkotaan yang diolah menjadi refuse-derived fuel (RDF) dan lain-lain untuk substitusi batu bara.

Penggunaan energi baru terbarukan juga didorong untuk meningkatkan efisiensi energi, serta penerapan standar batas penggunaan energi per ton produk semen untuk mendorong industri yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement