JAKARTA – Generasi Z kerap dianggap boros dan kesulitan dalam mengelola keuangan. Hal tersebut dinilai berdasarkan gaya hidup yang cenderung tidak terlalu memperdulikan kebutuhan yang mendatang.
Mereka dinilai lebih sulit dalam mengatur psikologis dan pemikiran. Hal tersebut masih berhubungan dengan faktor Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO).
Namun terlepas dari itu, tidak sedikit dari gen Z yang telah peduli dalam mengatur keuangan hingga mulai berinvestasi.
Berdasarkan dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terdapat 55,79% investor yang berusia dibawah 30 tahun. Pernyataan data tersebut dapat mematahkan stigma masyarakat terhadap gen Z yang dianggap boros.
Melansir dari Instagram Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Minggu (23/6/2024), para generasi muda juga dapat memulai beberapa langkah dalam memulai investasi seperti sebagai berikut.
1. Pahami Pemasukan
Gen Z perlu memahami jumlah besaran pemasukan dan pengeluaran agar tidak salah dalam mengalokasikan dana untuk investasi.