Sementara melalui agenda RUPSLB, pemegang saham resmi menyepakati rencana penambahan modal dengan skema private placement.
Aksi korporasi yang disebut penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) ini bakal digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan keuangan perusahaan.
“Menyetujui untuk menambah modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) dengan mengeluarkan sebanyak-banyaknya 10 persen.” kata Direktur BHIT, Natalia Purnama.
Sepanjang 2023, BHIT mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp15,66 triliiun. Kontribusi utamanya datang dari pendapatan media sebesar 62,1 persen yang menembus Rp9,73 triliun. Selanjutnya disusul lembaga keuangan sebesar Rp2,90 triliun atau 18,5 persen dari total pendapatan.
BHIT juga mendapatkan pemasukan dari lini bisnis pertambangan dan pendapatan lainnya masing-masing sebesar 13,9% dan 5,5%.Adapun EBITDA BHIT berada di angka Rp4,15 triliun, dengan laba bersih tahun berjalan sebanyak Rp1,23 triliun.
(Taufik Fajar)