JAKARTA - Kripto bisa menjadi opsi pembayaran jaminan sosial. Kebijakan ini berlaku bagi warga Filipina.
Warga Filipina bisa membayar kontribusi Social Security System (SSS) mereka menggunakan Tether (USDT) di blockchain The Open Network. Social Security System di Filipina adalah program asuransi sosial yang dikelola oleh negara.
Lalu apakah bisa diterapkan di Indonesia?
Menurut CEO Indodax Oscar Darmawan, langkah Tether memperkenalkan pembayaran USDT bagi kontribusi jaminan sosial di Filipina merupakan tonggak penting dalam adopsi stablecoin.
"Hal Ini menunjukkan bagaimana teknologi blockchain dapat digunakan sebagai pembayaran yang sah dan memberikan kenyamanan bagi pengguna. Harapannya, bisa membuka peluang bagi negara-negara lain untuk mengadopsi teknologi kripto untuk beragam kebutuhan," katanya di Jakarta, Jumat (5/7/2024).
Dia menambahkan, dengan semakin banyaknya negara yang mulai mengadopsi teknologi blockchain, maka bisa dikatakan bahwa peran blockchain semakin nyata dalam kehidupan. Blockchain dapat membantu dalam inklusi keuangan dan dalam kehidupan sehari-hari.
Adopsi mata aset kripto, terutama stablecoin telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Selain digunakan sebagai alat pertukaran di bursa terpusat, stablecoin kini menjadi sumber likuiditas utama di pasar terpusat dan terdesentralisasi. Platform pembayaran seperti PayPal telah memperkenalkan stablecoin mereka sendiri, PayPal USD (PYUSD), sementara Ripple berencana stablecoinnya pada awal 2025 untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
“Hal ini tidak hanya membantu memudahkan pembayaran bagi warga Filipina, tetapi juga menyoroti pentingnya kemitraan antara perusahaan teknologi dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif. Dengan adopsi yang semakin luas, diharapkan lebih banyak negara akan melihat manfaat dari penggunaan stablecoin dalam sistem keuangan mereka,” katanya.
Sekadar informasi, Tether, penerbit stablecoin bekerja sama dengan Uquid untuk menghadirkan opsi pembayaran kripto baru bagi warga Filipina.
Program ini melayani pekerja di sektor formal, informal, dan swasta, dan bertujuan untuk membantu warga negara di masa-masa sulit. Program ini terdiri dari dua bagian utama, jaminan sosial dan kompensasi karyawan.
Kemitraan ini memperlihatkan bagaimana stablecoin seperti USDT dan teknologi kripto bisa membuat hidup sehari-hari lebih mudah, nyaman dan transparan. dengan menggunakan platform terdesentralisasi yang menggunakan teknologi blockchain.
(Dani Jumadil Akhir)