"AAS Foundation dan IKA Unhas siap membina terus sampai sarjana. Kita arahkan seusai minatnya, apakah mau jadi pengusaha, mau jadi pengacara, mau bertani, mau jadi akuntan, apa saja minatnya boleh," ujar Amran Sulaiman.
"Kalau sudah lulus, ingin cari kerja, kami siapkan karpet merah belajar bisnis di Tiran Group. Tapi kalau ada perusahaan yang lebih baik didapatkan, itu lebih baik, tapi kalau belum dapat, kami siap terima di Tiran Grup," ujar Amran Sulaiman.
Andi Amran Sulaiman mengatakan, 100 kuota calon penerima beasiswa itu akan diseleksi oleh tim panitia seleksi terdiri dari tim AAS Foundation, IKA Unhas, dan Tim Pakar.
Ia melanjutkan, 100 mahasiswa penerima beasiswa itu akan diberi pendampingan oleh AAS Foundation dan IKA Unhas.
"Kalau mahasiswanya berprestasi, maka kita siapkan bonus beasiswa tambahan. Yang jelas kita beri training dan pelatihan supaya IPK tinggi, kalau IPK-nya turun, kita bina dan beri pendampingan," ujarnya.
Untuk pendaftaran, mahasiwa dapat mengakses melalui situs dan media sosial AAS Foundation dan IKA Unhas.
Antara lain Instagram aasfoundation.id, Facebook aasfoundation, website www.tirangroup.com dan kabar.id.
Berangkat dari Kepahitan Hidup Andi Amran Sulaiman putra pasangan Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta dan Andi Nurhadi Petta Bau. Doktor lulusan Unhas itu adalah anak ketiga dari dua belas bersaudara.
Andi Amran kecil ketika itu ikut sang ayah yang berprofesi sebagai tentara. Sang ayah ditugaskan di Kabupaten Barru.
Andi Amran kecil bersama keluarga tinggal di Ballewe, Desa Binuang, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru pada tahun 1970-an.
Ia pernah bercerita ia dulu menyambi sebagai pemecah batu untuk tambahan biaya sekolah saat kecil.
Ia juga pernah menangkap ikan mujair untuk sekedar mengisi perut yang lapar.
(Taufik Fajar)