Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saham Tembus Rp10.000, Ini Kata Bos BCA soal Stock Split

Anggie Ariesta , Jurnalis-Rabu, 24 Juli 2024 |18:46 WIB
Saham Tembus Rp10.000, Ini Kata Bos BCA soal Stock Split
Presdir BCA ungkap rencana stock split (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja buka suara soal rencana untuk stock split atau pemecahan nilai saham. BCA memastikan belum memiliki rencana stock split hingga tahun depan.

Sebagai informasi, saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sudah menyentuh Rp10.000 per awal Juli 2024. Adapun pada penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini BBCA ditutup pada level Rp10.075 per saham.

"Ya, kita tegaskan paling tidak tahun ini, kita tidak akan ada stock split. Tahun depan juga belum kita bicarakan dalam RBB, ya saya kalau memang nanti akan dilakukan ya kita hitung-hitung dalam RBB," ungkap Jahja dalam press conference kinerja BCA Semester I 2024, Rabu (24/7/2024).

Jahja menegaskan bahwa rencana stock split belum ada di Rencana Bisnis Bank (RBB) BCA karena mengingat bank ini sudah pernah melakukan hal tersebut saat saham menyentuh harga Rp35.000.

"Tetapi rasanya pada tingkat harga seperti sekarang ini, karena kita ingat waktu kita mengadakan stock split yang lalu, itu harga saham BCA sudah di Rp35.000 ya Rp35.000 kita split 1 banding 5. Jadi pada saat itu Rp7.000," jelas Jahja.

Melihat rekam jejaknya, BCA sudah melakukan empat kali stock split. Sebanyak 3 kali, stock split dengan rasio 1:2, tepatnya pada tahun 2001, 2004, dan 2008.

Kemudian pada tahun 2021, BBCA kembali melakukan stock split dengan rasio 1:5, pada saat berada di kisaran harga Rp30.000 per saham.

"Jadi dari Rp35.000 dibagi 5 jadi Rp7.000-an. Rp7.000 sekarang sudah Rp10.000. Tapi itu masih Rp10.000, jadi rasanya saat ini belum diperlukan untuk kita lakukan stock split. Ya, saya pikir itu yang dapat saya jelaskan," pungkas Jahja.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement