JAKARTA – Harga emas diprediksi tembus Rp1,5 juta per gram tahun ini. Harga emas terdorong sentimen penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat The Fed.
“Dari sisi kami, disclaimer ya, kami kan sebagai penjualnya, kalau itu saya baca analisa di salah satu analisa dari Bareksa kemarin, jadi ada prediksi dari berbagai analis investasi, (naik Rp1,5 juta) ya tahun ini,” ungkap Executive Vice President Innovation Center PT Pegadaian Ferry Hariawan, Selasa (6/8/2024).
Selain suku bunga AS, sentimen lainnya menurut Ferry yaitu konflik geopolitik yang belum menentu di berbagai wilayah. Kemudian sentimen ketiga, lanjut Ferry, adalah dari sisi politik seperti Pilkada yang sedang terjadi di berbagai negara bukan hanya Indonesia.
“Nah dengan penurunan suku bunga itu orang beralih untuk ke safe haven, tadi di samping tensi geopolitik, yang sekarang masih belum menentu geopolitiknya termasuk juga Pilkada, bukan hanya di Indonesia saja termasuk pilkada di beberapa negara dunia termasuk di Amerika, ini termasuk tensi geopolitik juga yang mempengaruhi,” jelas Ferry.
Adapun Ferry mengungkapkan banyak investor yang saat ini membeli emas karena statusnya sebagai safe haven. Menurutnya, situasi serupa pernah terjadi saat pandemi Covid-19 melanda berbagai belahan dunia pada beberapa tahun silam yang kala itu, transaksi emas saja tembus sampai 2 ton.