JAKARTA — Selama bertahun-tahun, padi dikenal sebagai sumber karbohidrat utama bagi masyarakat Indonesia. Namun, ternyata ada alternatif lain yang sama bergizinya, yaitu Jawawut.
Jawawut merupakan tanaman pangan sejenis serealia berbiji kecil dengan diameter sekitar 1mm. Jawawut diperkenalkan ke Indonesia oleh orang Tiongkok yang bermigrasi ke Indonesia sekitar 3000-an tahun lalu.
Melansir dari Instagram di Kementerian Pertanian, Jawawut ternyata dapat menjadi alternatif pengganti beras karena memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi.
“Jawawut merupakan salah satu tanaman pangan alternatif yang kaya akan nutrisi. Meskipun kurang populer dibandingkan dengan beras, ternyata kandungan gizi jawawut bisa tiga sampai lima kali lebih tinggi dibandingkan beras,” tulis Kementerian Pertanian di Instagram, Minggu (11/8/2024).
Jawawut memiliki potensi besar untuk dikembangkan guna mendukung program diversifikasi pangan. Tanaman ini termasuk ke dalam kategori tanam C4 yang dapat beradaptasi dengan baik di daerah kering dan semi kering. Tanaman ini juga dapat tumbuh diberbagai jenis tanah, mulai dari tanah yang berpasir hingga tanah liat.
Nutrisi yang terkandung dalam tanaman Jawawut juga tidak kalah banyak dibandingkan dengan padi. Dalam 1 Jawawut dapat mengandung 84,2% karbohidrat, 10,7% protein, 3,3% lemak, dan 1,4%.
Cara mengolah tanaman ini pun cukup mudah, bisa diolah menjadi beras layaknya tanaman padi atau bisa juga dihaluskan menjadi tepung untuk pakan ternak atau burung.
Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh tanaman ini adalah:
1. Dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah, termasuk tanah kering atau tanah kurang subur
2. Mudah dibudidayakan
3. Umur panen pendek
4. Mengandung senyawa tanin yang dapat dijadikan sebagai anti hipertensi
(Kurniasih Miftakhul Jannah)