"Memori tugas sudah ada dan saya akan melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Pak Arifin secara baik dan penuh rasa tanggung jawab," jelasnya.
Bahlil juga meminta maaf apabila dalam 2 bulan masa pemerintahannya, ada pihak yang merasa tersinggung dengan perkataannya. Apalagi menurutnya, dirinya merupakan Orang Papua sehingag tentu memiliki perbedaan gaya dalam memimpin.
"Kalau Pak Arifin ini kan kita tidak tahu kapan marahnya dan kapan tidak marahnya mukanya sama saja. Kalau saya agak beda ini kelihatannya. Jadi saya mohon maaf kalau sebelum saya 2 bulan ini, jangan sampai tersinggung kalau suara saya agak keras. Itu bukan berarti saya marah, tapi memang kita orang timur itu suaranya keras-keras tapi hatinya lembut saya pikir. Semuanya bisa terkomunikasikan," pungkas Bahlil.
(Taufik Fajar)