Bibit terumbu karang ditanam menggunakan rangka pipa/paralon yang setelah melalui proses uji coba paling sesuai dengan kondisi laut di Pulau Pahawang. Rencananya akan dilakukan kegiatan pemeliharaan rutin dalam sat hingga tiga bulan setelah penanaman. Pelindo Lestari Konservasi Terumbu Karang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14.5.1 tentang Jumlah luas kawasan konservasi perairan Laut.
Ketua Lampung Underwater Community Kusbiyanti menjelaskan terdapat empat jenis terumbu karang yang ditanam di area Pulau Pahawang, yakni Acropora Cervicornis, Acropora Carduus, Acropora Formosa dan Psammocora (jahe hijau).
Pihaknya memberikan apresiasi kepada SPTP atas komitmen dalam mendorong pelestarian laut. Program konservasi terumbu karang di Pulau Pahawang adalah program konservasi terumbu karang ke 8 kolaborasi Pelindo Group dan LUC sejak tahun 2017.
Kepala Desa Pulau Pahawang Salim menyambut baik konservasi terumbu karang yang dilakukan oleh SPTP. Pihaknya berharap konservasi yang dilakukan dapat memberikan manfaat untuk lingkungan dan masyarakat Pulau Pahawang. Menurutnya, terumbu karang menjadi daya tarik bagi wisatawan yang diharapkan mampu memberikan dampak ekonomi bagi warga setempat.
“Wisatawan datang ke daerah kami karena daya tarik keindahan alam bawah laut, sehingga terumbu karang menjadi hal penting bagi kelangsungan pariwisata yang perlu kita jaga bersama,” tuturnya menutup keterangan.
(Aris Kurniawan)