JAKARTA - Bank DBS Indonesia menjalin kerja sama strategis dengan startup yang menyediakan alat pengukur kualitas udara secara real-time, terlokalisasi, dan akurat untuk memasang 50 sensor kualitas udara.
Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation mengumumkan empat social enterprise (SE) dan Usaha Kecil Menengah (Small Medium Enterprise/SME) asal Indonesia sebagai pemenang DBS Foundation (DBSF) Business for Impact Grant Award Programme 2023 yang akan mendapatkan dana hibah dengan total senilai SGD710 ribu atau setara dengan Rp8,2 miliar.
Dana hibah, salah satunya diberikan kepada Startup NAFAS, untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan sosial seperti polusi udara, limbah makanan dan plastik, hingga pemberdayaan perempuan.
Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia Melfrida Gultom mengatakan, pihaknya melalui pilar keberlanjutannya yang kedua, yakni Responsible Business Practice senantiasa berkomitmen untuk menerapkan kebijakan operasional yang ramah lingkungan.
“Untuk mengurangi penggunaan kertas, Bank DBS Indonesia mendorong nasabah untuk beralih ke e-statement, yang mana per Juli 2024, 91% nasabah retail sudah menggunakan layanan ini. Berkat langkah-langkah ini, Bank DBS Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 322 metrik ton dalam satu tahun, serta memangkas konsumsi energi hingga 62 persen sepanjang tahun 2023,” ujar Melfrida, Selasa (20/8/2024).
Sementara itu, Co-founder & CEO NAFAS Indonesia Nathan Roestandy mengatakan bahwa salah satu cara menangani isu kualitas udara ini adalah dengan menghadirkan data yang lebih komprehensif dan real time dengan adanya lebih banyak alat sensor di berbagai titik.
“Polusi udara memang bukanlah permasalahan baru yang dihadapi ibu kota, dan untuk menyikapinya, dibutuhkan kontribusi seluruh pihak. Kami memiliki spark untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan udara yang mereka hirup dan dampaknya terhadap kehidupan,” pungkasnya.
Dengan adanya alat pengukur udara, optimis dapat memberikan gambaran data yang lebih lengkap terhadap kondisi udara diberbagai lokasi agar pemerintah atau instansi terkait dapat membuat kebijakan atau strategi yang lebih baik untuk mengatasi permasalahan ini.
(Taufik Fajar)