JAKARTA - Bank Indonesia (BI) buka suara soal kemungkinan penurunan tarif transfer BI-FAST. Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Ryan Rizaldy mengungkapkan bahwa sejak dirilis pertama kali, transfer uang dengan tarif Rp2.500 menggunakan BI-FAST mendapatkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat.
"Bahkan masyarakat lebih rela menunggu BI-FAST aktif lagi daripada memilih biaya transfer Rp6.500, begitu besar preferensi dan kegemaran masyarakat akan BI-FAST," ujar Ryan, Sabtu (24/8/2024).
Ketika ditanyakan terkait apakah tarif BI-FAST akan diturunkan atau tidak, Ryan menyebut bahwa ada sejumlah pertimbangan.
"Yang pasti, saat ini sepertinya masyarakat sangat enjoy dengan skema harga yang berlaku. Fokus kami lebih kepada bagaimana membangun sinergitas," ungkapnya.
Tentunya, sambung Ryan, masalah penyesuaian harga sangat bergantung pada banyak hal.
"Misalnya, bagaimana kondisi ekonomi yang melingkupi, bahkan itu sampai variabel makro juga kan, jadi inflasi dan segala macam nanti akan mempengaruhi pertimbangan kami dalam menetapkan harga," jelasnya.
Ryan mengatakan bahwa hal ini tidak menutup kemungkinan penyesuaian tarif BI-FAST ke depannya.
"Namun, fokus kami dalam jangka pendek ini adalah bagaimana membangun sinergi yang baik antara infrastruktur yang disediakan BI dan industri," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)