Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BPS Catat Deflasi 0,03% di Agustus 2024

Atikah Umiyani , Jurnalis-Senin, 02 September 2024 |11:35 WIB
BPS Catat Deflasi 0,03% di Agustus 2024
BPS Catat Terjadi Deflasi di Agustus 2024. (Foto: Okezone.com/MPI)
A
A
A

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,03% pada Agustus 2024. Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 106,09 pada Juli 2024 menjadi 106,06 pada Agustus 2024.

Sementara itu secara year on year terjadi inflasi sebesar 2,12% dan secara tahun kalender terjadi inflasi 0,87%.

"Deflasi Agustus 2024 lebih rendah dibandingkan Juli 2024, dan merupakan deflasi keempat pada 2024," jelas Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers hari ini, Senin (2/9/2024).

Pudji menuturkan, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi 0,52% dan memberikan andil deflasi sebesar 0,15%.

Sementara itu, komoditas yang memberikan andil inflasi diantaranya dalah bensin dan cabe rawit dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,03%. Kemudian kopi bubuk dan emas perhiasan dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,02% kemudian beras dan sigaret kretek mesin dan ketimun berikan andil inflasi masing-masing 0,01%.

Kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi 0,04% atau alami inflasi 0,65%, biaya sekolah dasar, biaya kuliah perguruan tinggi, biaya sekolah menengah pertama beri andil ifnlasi masing-masing sebesar 0,01%.

"Deflasi pada Agustus 2024 didorong oleh deflasi komponen harga bergejolak, komponen ini mengalami dfelasi 1,24% komponen ini berikan andil deflasi sebesar 0,20%, komoditas yang dominan berikan andil deflasi pada komponene harga bergejolak adalah bawang merah, daging ayam ras, tomar dan telur ayam ras," papar Pudji.

Diungkapkannya, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,20%. Komponen ini memberikan andil inflasi 0,13% dan komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen ini adalah kopi bubuk, emas perhiasan, biaya sekolah dasar, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi dan biaya sekolah menengah pertama.

Selanjutnya komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,23% dengan andil inflasi 0,04% komoditas yang dominan berikan andil inflasi utk kompon en ini adalah bensi dan sigaret kretek mesin

Berdasarkan sebaran wilayahnya, lanjut Pudji, sebanyak 26 dari 38 provinsi mengalami deflasi sedangkan 12 lainnya mengalami inflasi.

"Deflasi terdalam sebesar 0,39% terjadi di Kalimantan Tengah sementara itu inflasi tertinggi terjadi di Papua Barat sebesar 0,31%," pungkas Pudji.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement