JAKARTA - Perjalanan karier Irfan Raditya di dunia sepak bola Indonesia sebelum ditangkap karena kasus korupsi. Pria kelahiran Medan, 12 Juni 1998, saat ini menjadi sorotan publik karena terjerat kasus korupsi.
Mantan pemain Timnas U-20, Irfan Raditya ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi sebesar Rp795 juta yang diduga terlibat dalam penyelewengan dana proyek rehabilitasi di Universitas Islam Negeri (UIN), Sumatera Utara.
Akibat tindakannya, mantan bek tengah tersebut harus berhadapan dengan pihak berwenang. Proses penangkapan Irfan cukup sulit, karena ia mengabaikan sepuluh kali panggilan pemeriksaan.
Tim penyidik akhirnya melakukan penjemputan paksa di Kota Tangerang, karena dianggap menghambat jalannya proses hukum.
Sebelum namanya terlibat dalam kasus korupsi, Irfan Raditya dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola berbakat di Indonesia. Irfan Raditya memulai perjalanan karier profesionalnya dengan bergabung di klub Persiraja Banda Aceh pada tahun 2007.
Setelah memperkuat PSDS Deli Serdang, Irfan Raditya bergabung dengan Arema Malang. Di Arema, ia mencapai prestasi terbaiknya dengan membantu tim meraih berbagai gelar juara selama tiga musim.
Irfan direkrut oleh Pelita Bandung Raya. Puncak kariernya dalam sepak bola terjadi ketika ia dipanggil masuk ke skuad Timnas Indonesia U-20 pada tahun 2005 saat Piala AFF U-20. Pada saat itu, Timnas Indonesia U-20 dilatih oleh Peter Withe. Irfan pun menjadi pemain andalan dalam tim nasional junior dan diandalkan untuk menjaga lini pertahanan.
Demikian perjalanan karier mantan pemain Timnas U-20 Irfan Raditya. Kisah hidup Irfan Raditya ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Seorang atlet yang pernah meraih popularitas dan prestasi gemilang, ternyata juga bisa terjerat kasus hukum.
(Feby Novalius)