Meskipun pendapatan dari pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara jika diperkirakan bisa mencapai USD6,5 miliar pada tahun ini, adopsi untuk kendaraan listrik masih terdapat kendala dengan kualitas suku cadang yang sangat buruk dan infrastruktur pengisian daya nya juga masih kurang memadai.
Hal inilah yang menjadi sebuah tantangan bagi pertumbuhan pasar EV Indonesia, meskipun banyak sekali merek-merek lokal yang mulai bermunculan.
Tentunya dengan berakhir kemitraan Gogoro dengan Gojek ini, masa depan kendaraan listrik di Indonesia tampaknya semakin tidak pasti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)