JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan merger PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mendapat dukungan penuh dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
1. Rencana Aksi Korporasi
Rencana aksi korporasi tersebut pun sudah diskusikan Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan. Saat ini penggodokan masih dilakukan pemegang saham.
“Tetapi kalau yang Pelindo, Pelni, ASDP kemarin kan kita udah sounding juga ke Menteri Perhubungan, beliau dukung karena ini bagian solusi juga,” ujar Erick saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024).
2. Merger Tekan Biaya
Dia optimistis dengan merger ini dapat menekan biaya logistik di Tanah Air. Selain itu, merger ikut memperkuat layanan keselamatan penumpang kapal yang dikelola Pelni dan ASDP.
Menurutnya, dalam kerangka integrasi perbaikan pengelolaan sektor pelabuhan akan berdampak baik bagi manajemen kapal.
“Pasti karena itu mendorong kembali bagaimana logistik cost bisa lebih turun, safety buat penumpang, kalau pelabuhannya bagus management dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus,” paparnya.
3. Sistem Layanan
Usai merger sistem layanan di pelabuhan, penumpang dan barang bakal disinkronisasi atau berada dalam satu payung.
“Kan semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini terpisah-pisah,” beber dia.
4. Konsolidasi Ketiga Perusahaan
Erick Thohir sebelumnya menyebut konsolidasi ketiga perusahaan akan menjadi satu kekuatan besar, terutama di sektor pelabuhan dan perkapalan.
Dia memandang, tanpa konsolidasi hanya akan membuat bisnis perusahaan terpisah-pisah saja. Bahkan tidak bisa bersaing di pasaran.
“Kalau kita terpotong-potong (bisnis) antara kebijakan daripada tentu pelabuhan, pengiriman, Pelni, dan ASDP, itu tidak menjadi satu keuangan, kita akan kalah bersaing,” ungkapnya.
(Taufik Fajar)