JAKARTA - Tren investasi emas di tahun 2025 diprediksi kian meningkat. Apalagi saat ini, harga emas logam mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menunjukkan tren kenaikan. Tercatat, harga emas Antam pada perdagangan Rabu naik Rp6.000 dan dijual Rp1.541.000 per gram.
Tren investasi emas ini juga dilihat dari tingginya masyarakat membeli emas logam mulia. Data Antam melaporkan total penjualan emas sebanyak 43,7 ton pada 2024. Penjualan emas Antam 2024 ditopang sekira 70% oleh wholesale buyer dan sekira 30% dari butik logam mulia yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia.
"Meski belum ada hasil audit resmi kami meyakini keakuratan data penjualan 2024 kami berhasil menjual 43,7 ton emas," ujar Direktur Operasi dan Produksi Antam Hartono saat acara peluncuran Emas edisi Imlek 2025 Shio Ular Kayu di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Direktur Operasi dan Produksi Antam Hartono mengatakan, Antam menargetkan penjualan emas mencapai 40 ton pada tahun 2025. Namun, dirinya yakin target penjualan emas bisa melebihi pencapaian 43,7 ton pada 2024.
"Kami menargetkan sekitar 40 ton emas, namun kalau kita berpijak dari 2024, sepertinya Antam bisa menjual jauh lebih tinggi daripada itu, semoga produk kami disambut oleh investor," kata Hartono.
Sales Marketing Senior Manager Antam Adityo Kusumowardhono menjelaskan, dari analisa yang dipaparkan analis di dunia diperkirakan harga emas akan terus naik. Minat investasi emas di kalangan masyarakat Indonesia juga meningkat, meski harga emas logam mulia naik pada 2024, namun masyarakat tetap membeli emas.
"Tentu ini memberi gambaran bahwa emas saat ini juga menjadi pilihan instrumen investasi yang menjadi pilihan utama di samping instrumen lainnya. Kita lihat literasi masyarakat terkait produk investasi semakin baik salah satunya emas dan Antam juga tidak akan lelah untuk edukasi masyarakat investasi berbasis emas, kami cukup optimis tahun ini bisa memenuhi target yang diamanatkan oleh manajemen, direksi dan pemegang saham," katanya.
Antam melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP Logam Mulia) mempunyai emas tematik edisi khusus untuk menyambut Tahun Baru Imlek 2025. Produk edisi khusus ini hadir dalam dua varian, yakni emas batangan dan gift series. Emas batangan tersedia dalam ukuran 8 gram dan 88 gram, sedangkan gift series tersedia dalam varian 0,5 gram dan 1 gram.
Terdapat elemen tiga dimensi dalam desain emas tematik ini, seperti ular bersisik, bambu, bunga plum blossom, dan simbol "Fu" yang berarti keberuntungan. Elemen-elemen ini mencerminkan ketahanan, integritas, dan harapan, menjadikannya pelengkap sempurna dalam perayaan Imlek sekaligus simbol investasi berharga.
Emas Imlek Tahun Ular Kayu dilengkapi fitur keamanan canggih, termasuk nomor seri khusus, watermark, efek tiga dimensi, QR code, dan microtext. Finishing glossy dan doff menambah kesan elegan, sementara kemasan eksklusif membuatnya menarik sebagai hadiah maupun investasi.
Direktur Operasi dan Produksi Antam Hartono menyampaikan, emas edisi Imlek ini menawarkan desain filosofis yang mendalam dan simbol keberuntungan. "Kami sangat antusias menyambut Tahun Baru Imlek 2025 dengan menghadirkan produk eksklusif bertema Tahun Ular Kayu. Ini akan menjadi simbol keberuntungan dengan makna mendalam, sekaligus investasi bernilai," ujar Hartono.
Tahun Ular Kayu yang hadir setiap 60 tahun sekali dalam kalender Tionghoa, terakhir dirayakan pada 1965. Dalam budaya Tionghoa, ular melambangkan kecerdasan, kebijaksanaan, dan kemampuan beradaptasi, sementara elemen kayu merepresentasikan pertumbuhan, vitalitas, dan peluang baru.
"Dengan desain yang kaya akan makna filosofis, Antam berharap produk ini dapat menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek yang penuh kebahagiaan, serta memberikan keberuntungan bagi para pelanggan. Dengan desain yang eksklusif dan makna yang mendalam, Antam optimis produk ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan Tahun Baru Imlek, tetapi juga instrumen investasi jangka panjang yang bernilai tinggi," tutup Hartono.
(Taufik Fajar)