"Kemudian juga bagaimana produk-produk kita, produk-produk dalam negeri kita, produk-produk UMKM kita ini bisa tersalurkan lewat saluran distribusi, saluran marketing yang ada di dalam negeri," kata Budi.
Menurut Budi, saat ini Kemendag melalukan banyak perjanjian dengan beberapa negara. Hal ini selaras dengan perjanjian antara ASEAN - Australia - New Zealand Free Trade Area, dengan perjanjian tersebut biaya masuk ekspor ke Selandia Baru akan menjadi 0%.
"Ya, sehingga kita biaya masuknya 0%. Ini salah satu program kita yaitu perluasan pasar ekspor. Sehingga sekarang kita banyak melakukan perjanjian dagang dengan negara lain," jelas Budi.
Budi menegaskan jangan sampai UMKM kalah bersaing di dalam negeri, tetapi justru kualitas UMKM harus dimaksimalkan, supaya ke depannya UMKM juga bisa melalukan ekspor ke berbagai negara.
"Kalau UMKM bisa ekspor, bisa itu berani inovasi, siap adaptasi. Berani inovasi itu artinya harus punya daya saing. Kalau sudah bisa ekspor, berarti untuk masuk di pasar di dalam negeri lebih mudah, karena kualitasnya sudah ekspor," tegasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)