JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat ada 33 kali kasus vandalisme sepanjang 2024. Sebanyak 22 kasus merupakan aktivitas pelemparan dari oknum ke gerbong kereta di wilayah Jabodetabek dan Merak.
Public Relations Manager KAI Commuter, Leza Arlan, mengatakan, pelaku pelemparan dilakukan oleh anak-anak dan juga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Maka itu, dalam sosialisasi dan edukasi selama ini KAI Commuter berupaya berkunjung ke berbagai sekolah, terutama yang berada di sekitar jalur Commuter Line.
"Selain itu, tentu saja kami tetap melaporkannya kepada Kepolisian agar dapat melakukan tindakan diperlukan. Di samping juga terus melakukan sosialisasi, edukasi, dan imbauan agar tidak melakukan aksi vandalisme tersebut," ujar Leza, Minggu (19/1/2025).
Awal 2025, kasus pelemparan kereta juga kembali terjadi pada Commuter Line PLB 1062C TS 205 JR 46 lin Manggarai menuju Bogor, Kamis (16/1/2025). Kejadian ini berlangsung pukul 21.19, saat kereta masuk Stasiun Universitas Pancasila atau di KM 25 + 000.
Akibat aksi vandalisme tersebut, satu kaca jendela ketiga dari depan KA PLB 1062C TS 205 JR 46 mengalami pecah. Namun masinis dengan petugas terkait langsung berkoordinasi agar tidak terjadi keterlambatan.