"Limbah pabrik seperti pabrik otomotif itu banyak potongan besi yang tak terpakai. Itu nilai mahal. Bahkan banyak ormas yang berantem dan saling bacok-bacokan karena ini," tambahnya.
Sanny menyebutkan bahwa gangguan keamanan di kawasan industri ini terjadi di beberapa wilayah seperti di Bekasi, Karawang, Batam hingga wilayah Jawa Timur. Untuk itu, Ia meminta dukungan dari pemerintah agar segara menyelesaikan masalah ini.
Sanny manambahkan jika masalah ini dapat terselesaikan, maka dapat membantu pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sebab, itu mencapai pertumbuhan sebesar itu industri manufaktur harus berkembang lebih besar.
"Kita ini sebagai pengelola dan pengembang harus didukung. Mulai dari urusan-urusan yang berhubungan dengan masalah perizinan, masalah untuk penyediaan infrastruktur, masalah menghadapi gangguan-gangguan keamanan gitu. Jadi saya rasa itu sudah nggak bisa ditawar-tawar lagi lah," ujarnya.
"Kalau nggak ya sempatan itu (investasi) hilang. Dan sekali lagi tadi yang saya sampaikan jangankan 8 persen, 6 persen, 7 persen. Ini kalau nggak didukung oleh pertumbuhan industri manufaktur yang luar biasa itu nggak akan mungkin," pungkasnya.
(Taufik Fajar)