JAKARTA - Ekonom, Pengamat Politik, dan salah satu pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menghembuskan nafas terakhir pada Kamis, 5 September 2024. Faisal meninggalkan banyak gagasan-gagasan besar yang dapat dilanjutkan.
Melalui acara Diskusi Publik dan Peresmian Ruang Baca Faisal Basri, Ekonom Senior INDEF Prof. Didin S. Damanhuri menyebutkan terdapat tiga karakteristik almarhum Faisal Basri, yaitu anti korupsi, anti ketidakadilan, dan anti tata kelola buruk.
Sejak pemerintahan Soeharto sampai Jokowi, almarhum selalu menampilkan tiga karakteristik tersebut dalam kritikannya yang sangat tajam.
Saat pemerintahan Jokowi, almarhum Faisal Basri dipercaya sebagai Ketua Satgas Tata Kelola Migas dan menghasilkan sebuah rekomendasi tidak mengimpor minyak lewat Pertamina Energy Service (PES) dan digantikan oleh Integrated Supply Chain (ISC), mengganti manajemen Petral dan ISC, dan mengaudit forensik agar proses terjadinya tata kelola buruk di Petral dapat membongkar potensi pidana yang terjadi.
Menurut Prof. Didin, dari hal tersebut Pertamina mengalami perbaikan tata kelola migas, bagaimana mengurangi korupsi, dan dampaknya pada mengurangi ketidakadilan di Indonesia.
“Dengan sikap anti tata kelola yang buruk, anti ketidakadilan, dan anti korupsi yang terjadi di pemerintahan manapun. Awalnya bersahabat dengan Jokowi, namun kemudian setelah mengenal dari dalam dan ada berbagai tiga hal tadi ditemui yang akhirnya menjadi landasan pemerintah untuk melakukan perbaikan tata kelola yang baik, bagaimana mengurangi korupsi, dan mengurangi ketidakadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Prof. Didin, Jumat (7/2/2025).
Di akhir pernyataannya, Prof. Didin mengatakan, topik tersebut masih terjadi dan belum bisa di atasi sepenuhnya di Indonesia.
“Topik yang saya kemukakan adalah hal yang belum selesai untuk Indonesia,” pungkasnya.
INDEF melakukan peresmian Ruang Baca Faisal Basri untuk mengenang sosok salah satu pendiri INDEF, almarhum Faisal Basri. Peresmian Ruang Baca Faisal Basri dihadiri oleh perwakilan keluarga dan para kolega INDEF di Batu Merah No.45, Jakarta Selatan.
Ruang Baca Faisal Basri resmi dimanfaatkan sebagai tempat penerus gagasan-gagasan almarhum dan sebagai ruang inspirasi serta diskusi bagi banyak orang.
Tidak hanya itu, Peresmian Ruang Baca Faisal Basri hadir sebagai wadah bagi masyarakat untuk terus menggali dan memahami pemikiran-pemikiran yang almarhum wariskan.
Ruang Baca Faisal Basri di desain menyerupai ruang kerja almarhum yang berada di rumah dengan dekorasi banyak gajah dan kopi, sehingga dapat mengenang sosoknya.
Ruang baca ini tidak dipenuhi dengan hal-hal ekonomi saja. Buku-buku Faisal Basri yang dihibahkan ke Ruang Baca Faisal Basri juga mencakup dunia Politik, Sosiologi, Filosofi, Puisi dan Literatur.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)