Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sejarah Kejayaan Satu Abad Industri Gula Indonesia Terulang, Ini Buktinya

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 10 Februari 2025 |14:16 WIB
 Sejarah Kejayaan Satu Abad Industri Gula Indonesia Terulang, Ini Buktinya
Sejarah Kejayaan Satu Abad Industri Gula Indonesia Terulang, Ini Buktinya (Foto: PTPN)
A
A
A

JAKARTA - Pencapaian kejayaan industri gula nasional pada tahun 1930 kembali terulang, ketika negara ini menjadi salah satu produsen gula terbesar di dunia. 

Hal ini terjadi setelah Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) merebut kembali posisi sebagai produsen gula terbesar di Indonesia. 

1. Produksi Gula

Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, meningkat sebesar 190 ribu ton atau sekitar 10 persen dibandingkan tahun 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton. 

PTPN Group berkontribusi signifikan dengan peningkatan produksi sebesar 13 persen, dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi sebesar 50 persen terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.

2. Wujudkan Swasembada Gula

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani, menyampaikan bahwa capaian positif ini merupakan hasil kerja keras dan langkah-langkah strategis yang telah dijalankan perusahaan. 

"Tentunya ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula nasional," ujarnya di Jakarta, Senin (10/2/2025).

PTPN berkontribusi besar dalam peningkatan produksi gula nasional melalui berbagai inisiatif, termasuk revitalisasi pabrik gula, perbaikan budidaya, efisiensi produksi, penyediaan sarana dan prasarana produksi, bantuan modal, dan digitalisasi. Restrukturisasi, inovasi, ekspansi lahan, dan operational excellence menjadi faktor utama dalam pencapaian ini. 

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement