Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Saham Digembok BEI Gegara Surat Utang, Ini Kata WIKA

Dinar Fitra Maghiszha , Jurnalis-Selasa, 18 Februari 2025 |20:40 WIB
Saham Digembok BEI Gegara Surat Utang, Ini Kata WIKA
Saham Digembok BEI Gegara Surat Utang, Ini Kata WIKA (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan suspensi terhadap saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Perseroan pun buka suara setelah sahamnya digembok oleh BEI. Saham WIKA dikunci setelah perseroan gagal melunasi pembayaran dua surat utang. 
Corporate Secretary WIKA, Mahendra Wijaya, menegaskan perseroan sepenuhnya memahami dan menghormati keputusan regulator tersebut.
Manajemen menegaskan komitmen dalam melakukan restrukturisasi secara bertahap.
“Mekanisme ini merupakan kewenangan BEI selaku regulator. Perseroan sepenuhnya memahami serta mematuhi putusan tersebut,” ujar Mahendra dalam keterangan resminya Selasa (18/2/2025).

1. Upaya Restrukturisasi

Mahendra menuturkan upaya restrukturisasi WIKA dilakukan secara bertahap. Upaya ini, menurutnya, mulai menunjukkan hasil yang progresif.
“Kinerja operasi perseroan semakin efisien, arus kas operasi telah menjadi positif, dan rasio keuangan menunjukkan perbaikan dibandingkan periode sebelumnya,” ungkapnya.
Manajemen memastikan pihaknya tetap berkomitmen memenuhi kewajibannya kepada para pemegang obligasi dan sukuk.

2. Utang WIKA

Hingga tahun 2024, perseroan telah melunasi pokok obligasi dan sukuk sebesar Rp1,27 triliun, baik melalui jatuh tempo reguler maupun mekanisme pelunasan dipercepat (call option).
Namun, WIKA mengakui bahwa dalam proses restrukturisasi, masih diperlukan waktu dan dukungan dari para pemegang obligasi, sukuk, serta pemangku kepentingan lainnya.
Mahendra mengungkap, sedianya WIKA telah mengajukan skema pembayaran sebagian atas pokok yang jatuh tempo, sementara sisa pokok diusulkan untuk diperpanjang dengan tetap membayarkan bunga sesuai perjanjian.
“Namun, atas usulan tersebut, belum dapat mencapai kuorum untuk mengambil keputusan,” kata Mahendra.
Meski demikian, WIKA menegaskan bahwa komunikasi dengan para pemegang obligasi dan sukuk tetap berlangsung demi mencapai kesepakatan terbaik bagi semua pihak. 
Selain itu, perseroan terus berupaya memperoleh kontrak-kontrak baru guna meningkatkan pemasukan kas dan memastikan keberlanjutan bisnis.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement