United mengatakan bahwa mereka bertujuan untuk mengembalikan klub ke profitabilitas setelah lima tahun berturut-turut mengalami kerugian sejak 2019.
"Ini tidak bisa terus berlanjut," kata Berrada.
"Dua prioritas utama kami sebagai klub adalah memberikan kesuksesan di lapangan untuk para penggemar dan meningkatkan fasilitas kami. Kami tidak dapat berinvestasi untuk tujuan-tujuan ini jika kami terus menerus merugi," lanjutnya.
"Pada akhir proses ini, kami akan memiliki klub sepak bola yang lebih ramping, lincah dan berkelanjutan secara finansial, sambil terus memberikan layanan kelas dunia kepada mitra komersial kami yang berharga. Kami kemudian akan berada dalam posisi yang jauh lebih kuat untuk berinvestasi dalam kesuksesan sepak bola dan meningkatkan fasilitas bagi para penggemar, sambil tetap mematuhi peraturan UEFA dan Liga Premier." pungkasnya.
Selain pemotongan, United bahkan menaikkan harga tiket termurahnya menjadi 81 USD atau setara Rp1,3 juta di pertengahan musim, kenaikan tiket ini semula dari harga 49 USD atau setara Rp796.000 ribu.
Di lapangan, United yang merupakan juara Liga Primer Inggris 20 kali mengalami salah satu musim terberat dalam satu generasi.
Klub ini berada di posisi ke-15 dalam 20 tim di Premier League, setelah kalah 12 kali dari 26 pertandingan pertama dan hanya menang delapan kali.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)